SuaraSumut.id - Atlet angkat besi Sumatera Utara (Sumut) membutuhkan peralatan baru untuk berlatih meningkatkan kemampuan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh.
Pelatih angkat besi PON Sumut, Nicky Kardova mengatakan, saat ini peralatan dan perlengkapan latihan jauh dari kata maksimal. Pihaknya tetap memaksimalkan alat dan perlengkapan yang ada demi menunjang prestasi atlet di PON mendatang.
"Sarana latihan seperti besi stik bar, platform latihan. Kalau seandainya besi banyak, atlet bisa dibagi ke beberapa tempat latihannya. Harapan kita bisa dikasih sarana dan prasarana supaya peralatan lebih baik," katanya, Jumat (1/12/2023).
Menurut Nicky, perlengkapan pakaian latihan jauh dari kata layak. Disamping usia pemakaian sudah lebih dari 5 tahun. Pihaknya pun masih menanti komitmen pemerintah yang bakal mengadakan bantuan perlengkapan atlet.
"Kostum atlet kita ini usianya sudah 5 - 8 tahun. Kita sudah ajukan ke Dispora, tapi dalam proses katanya. Dengan adanya baju dan pakaian baru bisa menjadi semangat mereka. Untuk tali pinggang aja sudah 3 tahun rusak. Gantian lagi mereka memakainya," katanya.
Dari hasil latihan saat ini, Nicky mengapresiasi perkembangan atlet yang signifikan, bahkan Nicky optimistis dengan persaingan saat ini, bukan tidak mungkin 3 emas bisa direbut pada PON.
"Ada beberapa kelas yang persaingan ketat, seperti dari Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Timur, dan Riau. Semua kelas memang beda persaingan. Di Lampung itu tradisi juaranya luar biasa. Tapi, kita punya atlet muda yang baru muncul. Mudah - mudahan capai target," katanya.
Saat ini, ada 13 lifter yang dipersiapkan Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABERSI) Sumut untuk menghadapi PON. Saat ini mereka menjalani Pelatda di Goncalwes Gym.
Sementara lifter putri, Angel, yang akan turun di kelas 47 kilogram menyebutkan ia bersama atlet lain harus secara bergantian untuk bisa mendapat giliran latihan angkatan beban dengan keterbatasan alat dan perlengkapan.
"Untuk program latihan tidak ada masalah, semua berjalan baik. Termasuk suplay suplemen dari KONI sudah baik. Memang, masalah perlengkapan tali pinggang ini yang terbatas sehingga kami harus giliran. Durasi latihan jadinya lama dan keburu badan gak panas lagi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
NTB dan NTT Diminta Belajar dari PON 2024: Bangun Fasilitas dari Sekarang
-
Penyelenggaraan PON 2024 Dikritik, Edisi ke Depan Diminta Fokus Pertandingkan Cabor Olimpiade Saja
-
PON 2024 Dikritik, Pemerintah Pusat Didorong Lebih Terlibat dalam Penyelenggaraan
-
Siap-siap! PSSI Segera Putusan Kasus Pemukulan Wasit Sepak Bola PON 2024
-
Woodball Sukses Jadi Debutan di PON 2024, Jawa Tengah Juara Umum
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
H-2 Pencoblosan, Elektabilitas Bobby-Surya Unggul Jauh di Pilgub Sumut 2024
-
4 Korban Hilang saat Longsor di Karo Ditemukan Meninggal Dunia
-
4 Orang Tewas Dalam Banjir Bandang di Sibolangit, 2 Masih Hilang
-
Kembali Pimpin Medan usai Kampanye Pilgub Sumut, Bobby Nasution Resmikan 60 Bus Listrik
-
Longsor di Karo Sumut, 10 Orang Hilang