SuaraSumut.id - PSMS Medan menjamu Persiraja Banda Aceh dalam Babak 12 besar Liga 2 Grup X di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sabtu 6 Januari 2024. Laga tersebut berakhir dengan skor skor 0-0.
COO PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) H Andry Mahyar Matondang mendatangi perangkat pertandingan atau wasit usai pertandingan. Hal ini sempat menjadi tanda tanya bagi mereka yang hadir dalam laga itu.
Andry Mahyar pun buka suara dan menjelaskan tujuannya mendatangi wasit. Dirinya mengaku hanya protes karena wasit tidak menjunjung tinggi fairplay. Andry mengklaim tidak ada mengucapkan kata-kata kasar kepada wasit.
"Tidak ada ucapan kasar. Saya hanya datangi wasit dan bilang, kenapa kau biarkan pertandingan cuma bersih 35 menit (di babak kedua). Pertandingan itu cuma besih (berjalan) 35 menit," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (8/1/2024).
Dalam pertandingan itu, kata Andry, banyak pemain cedera di babak pertama dan babak kedua yang membutuhkan waktu untuk penanganan medis. Seharusnya wasit lebih memberikan jarak penambahan waktu usai waktu normal pertandingan berakhir.
Bahkan, pada waktu tambahan babak kedua hanya tiga menit, kata Andry, wasit tetap memberlakukannya meski ada pemain yamg cedera dan tergeletak di lapangan.
"Saat injury time, itu pemain dibiarkan di situ sampai habis, tidak ada orang (medis yang disuruh) mengangkat dari dalam (lapangan), padahal 'drama-draama' cedera itu terjadi berulang-ulang," ucapnya.
"Kita tidak menyalahkan, tapi kita minta wasit agar menjunjung tinggi fairplay dalam pertandingan. Kemarahan kita kepada perangkat pertandingan itu kebih kepada teknis pertandingan," sambungnya.
Namun demikian, Andry Mahyar meminta maaf atas tindakannya yang diakui cukup agresif. Hal itu dia akui terjadi karena hilang kendali.
"Saya dalam hal ini meminta maaf karena begitu agresif jadinya kepada perangkat pertandingan," ungkapnya.
Dirinya mengaku sejak waktu tambahan babak pertama yang cuma satu menit sudah melakukan protes agar jika drama terjadi di babak kedua, wasit bisa lebih bijak memberikan tambahan waktu.
"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya kan. Kita sudah protes dari awal soal pengangkatan pemain (dari dalam lapangan) itu. Alasan dari fourth official (penambahan menit pertandingan) itu permintaan dari tengah (wasit), satu menit di babak pertama, tiga menit di babak kedua. Itu yang membuat saya kesal," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bantah Tudingan Suap Wasit, Netizen Indonesia: Hutang Kita Aja Banyak Kocak!
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Eks Persib dan PSMS Alejandro Tobar Yakini Timnas Indonesia Tekuk Jepang
-
Siapa Omid Popalzay? Pemain Liga 2 Indonesia yang Tukar Jersey dengan Ragnar Oratmangoen
-
BRI Liga 1 Baru 10 Pekan, 2 Wasit Sudah Catatkan 'Rekor' Hadiah Penalti!
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Remaja Wanita Diculik Kawanan Bersenpi di Labura Sumut, Minta Tebusan Rp 400 Juta, 3 Pelaku Ditangkap
-
Lari ke Aceh, Pelaku yang Buang Mayat Wanita dalam Tas di Karo Ditangkap
-
Polres Labusel Launching Gugus Tugas Ketahanan Pangan
-
Seniman Luncurkan NFT Bobby Nasution, Bangkitkan Seni Digital Sumatera Utara
-
Polres Labusel Pergoki Maling Sawit Miliki Sabu