Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 18 Januari 2024 | 13:47 WIB
Ilustrasi Penipuan. [Pexels/EKATERINA_BOLOVTSOVA]

SuaraSumut.id - Modus penipuan dengan mencatut nama pejabat kembali terjadi. Modus ini biasanya dilakukan oleh oknum untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak halal.

Seperti dialami oleh Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo. Namanya dicatut untuk melakukan penipuan. Pada Senin 15 Januari 2024, tersebar pesan dari aplikasi WhatsApp yang menyasar pendeta.

Pesan itu dikirim oleh nomor tak dikenal yang mencatut foto dan nama Singgih Raharjo. Isinya pesan menyampaikan Pemkot Yogyakarta akan membagikan donasi kepada tempat-tempat ibadah di Kota Yogyakarta.

Salah satu penerima pesan penipuan tersebut adalah admin Komunikasi Gereja Bethel Indonesia serta jaringan pengurus gereja. Pesan penipuan juga menyasar ke pengurus Gereja Orthodox di Kricak, Tegalrejo.

Modus pelaku diawali dengan mengenalkan diri sebagai Pj Wali Kota Yogyakarta, lalu dilanjutkan dengan mengirim bukti transfer fiktif.

Pelaku mengatakan jumlah transfer melebihi nominal donasi yang dimaksudkan, dan mengarahkan agar pihak penerima pesan mentransfer balik kelebihan uang tersebut.

Kornelius Setiawan, pendeta Gereja Bethel Indonesia menjelaskan pihaknya dari awal sudah curiga dengan pesan dari nomor tidak dikenal. Pihaknya tidak menanggapi pesan, lalu melakukan konfirmasi ke pihak Pemkot Yogyakarta.

"Kami sudah curiga. Ternyata beberapa teman dari gereja juga memperoleh pesan yang sama. Saya lalu langsung menghubungi Pemkot Yogyakarta untuk konfirmasi dan ternyata itu adalah modus penipuan," katanya melansir Antara, Kamis (18/1/2024).

Sementara itu, Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengimbau masyarakat berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan serupa.

"Saya imbau masyarakat berhati-hati dan waspada dengan modus penipuan. Apabila menemukan hal atau informasi yang janggal, harap mengedepankan cek dan ricek informasi ke instansi terkait," katanya.

Load More