SuaraSumut.id - Mantan komandan militer Israel Mayor Jenderal Ombudsman Yitzhak Brick mengatakan bahwa negaranya telah kalah perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
"Anda tidak bisa berbohong kepada banyak orang untuk waktu yang lama," katanya melansir Antara, Senin (18/3/2024).
"Apa yang terjadi di Jalur Gaza dan apa yang terjadi terhadap Hizbullah di Lebanon, cepat atau lambat akan menimpa kita," sambungnya.
Dirinya menyebut Israel tidak siap menghadapi perang regional, yang akan ribuan kali lebih sulit dan serius dibandingkan perang di Jalur Gaza.
Dirinya juga mengkritik Kepala Staf Herzi Halevi dengan mengatakan dia "terlepas" dari kenyataan.
"Dia sudah lama kehilangan kendali atas wilayah tersebut, tapi dia mulai menunjuk kolonel dan letnan kolonel dalam kehendaknya," ucapnya.
Brick mengatakan hal tersebut adalah skandal paling serius sejak pembentukan tentara.
"Kita sudah kalah perang dengan Hamas, dan kita juga kehilangan sekutu-sekutu kita di dunia dalam jumlah yang sangat besar," jelasnya.
Lebih dari 31.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas di Gaza. Sedangka hampir 73.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel menolak menghentikan perangnya di Gaza sampai kembalinya lebih dari 130 sandera yang ditahan Hamas sejak Oktober lalu.
"Jika kita gagal mengembalikan beberapa korban penculikan hidup-hidup, perang ini akan memasuki kesadaran publik sebagai kegagalan terburuk dalam perang Israel sejak berdirinya negara ini, baik dari pukulan telak yang kita derita dari Hamas pada 7 Oktober 2023 maupun dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan kegagalan yang menyakitkan dalam pertempuran di Jalur Gaza," kata Brick.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituntut karena melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Berita Terkait
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Bantah Tudingan Pro-Zionis, Gus Yahya Beberkan Fakta Pertemuan dengan Netanyahu
-
Dinilai Tidak Akurat, 10 Film Perang Dunia II Dikritik Sejarawan
-
Negara Porak Poranda Akibat Perang Geng, Kok Bisa Haiti Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan
-
5 Sepatu Lari Murah Berkualitas Mulai 300 Ribuan, Cocok untuk Pemula