Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 06 Mei 2024 | 15:53 WIB
Ilustrasi Haji. [Pixabay]

SuaraSumut.id - Kemenag Sumbar menyiapkan sejumlah skenario atau langkah jika Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup akibat terdampak abu vulkanik saat pemberangkatan jamaah haji.

"Ini sifatnya kasuistik jika BIM ditutup akibat terdampak abu vulkanik. Tentu saja kita segera rapat bersama pihak terkait untuk menindaklanjutinya," kata Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Mahyudin, melansir Antara, Senin (6/5/2024).

Hingga kini panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) belum melakukan rapat khusus terkait kemungkinan tersebut. Namun, dalam waktu sejumlah skenario akan dibahas secara bersama terutama dengan Angkasa Pura II Cabang BIM dan otoritas bandar udara setempat.

"Jika penerbangan sempat ditunda 12 jam atau beberapa jam, maka kita akan mencari solusi terbaik," ujarnya.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM Indrawansyah mengatakan pihaknya siap melayani 4.806 jamaah haji asal Sumbar, dan 1.702 calon jamaah asal Bengkulu. Mereka tergabung dalam Embarkasi Haji Padang pada 12 Mei 2024.

"Sejumlah fasilitas sudah kami siapkan termasuk berkoordinasi dengan Kemenag Sumbar dan Bengkulu untuk memberangkatkan calon jamaah haji," jelasnya.

Terkait antisipasi paparan abu vulkanik terhadap aktivitas penerbangan di BIM, Indrawansyah mengatakan telah melakukan rapat mengenai antisipasi yang dilakukan selama pemberangkatan calon jamaah haji.

Ia memastikan apabila sebaran abu vulkanik sampai ke bandara tersebut dan mengganggu aktivitas kebandarudaraan, maka otoritas bandara akan menutup sementara hingga waktu yang ditentukan.

"Jika bandara ditutup akibat terdampak abu vulkanik, maka calon jamaah haji harus dipulangkan dulu ke embarkasi haji," katanya.

Load More