Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 27 Mei 2024 | 14:33 WIB
Ibu korban menunjukkan foto anaknya yang diduga dianiaya oknum TNI di Deli Serdang. [Suara.com/ M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Remaja bernama Michail Histon Sitanggang (15) tewas diduga dianiaya oleh oknum TNI. Korban dianiaya karena dituduh sebagai pelaku tawuran yang terjadi di Jalan Pelikan Raya, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Ibu korban Leny Damanik (49) mengatakan pihak Denpom telah turun tangan menyelidiki kasus kematian anaknya. Identitas oknum TNI yang diduga menganiaya korban sudah diketahui.

"Denpom langsung turun mereka ke TKP, hari ini juga sudah datang ke rumah," kata Leny kepada SuaraSumut.id di rumah duka Jalan Kenari, Perumnas Mandala, Senin (27/5/2024).

Leny mengatakan pihak Denpom juga telah menunjukkan oknum TNI yang diduga menganiaya korban hingga meninggal kepada salah satu saksi yang melihat kejadian ini.

"Mereka (Polisi Militer) menduga (pelaku) aparat, karena aparat mereka yang mengurus katanya, sudah ditunjukan (fotonya) ini orangnya dan saksi tanda mengiyakan," ujarnya.

Meski tidak gamblang menyebutkan nama oknum TNI terduga pelaku penganiayaan, namun petugas Denpom mengatakan oknum itu bertugas di Kecamatan Percut Sei Tuan.

"Karena itu orang yang sering bekerja di situ, jadi kenal mereka," ujarnya.

Kronologi Penganiayaan Maut

Leny menjelaskan penganiayaan terjadi pada Jumat 24 Mei 2024 sore. Oknum TNI yang memakai seragam lengkap ini datang ke kawasan rel kereta api karena mendapatkan informasi adanya tawuran.

Korban yang saat itu berada di lokasi kejadian dituduh sebagai pelaku tawuran yang lantas langsung menghajarnya.

"Anak saya hanya duduk-duduk saja, dia gak ikut tawuran," ungkapnya.

Saat kejadian banyak teman korban yang melihat dihajar oknum TNI tersebut, namun hanya satu orang saja yang mau menjadi saksi.

"Dibilang saksi dia jatuh karena dipukulkannya, kemungkinan kepalanya dibenturkan ke besi rel. (Pelaku) pakai seragam dia, tapi gak nampak namanya," cetusnya.

Teman-teman korban yang melihat korban terkapar lalu melarikannya ke klinik terdekat. Karena kondisi korban semakin parah, akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Madani.

"Anak saya meninggal pada Sabtu 25 Mei 2024 pukul 04.00 WIB. Dia mengalami luka memar di kepala, dada, perutnya sakit dan terus muntah-muntah," imbuhnya.

Sabtu pagi, pihak keluarga korban lalu membuat laporan ke Polsek Medan Tembung. Namun, keluarga korban diarahkan untuk membuat laporan ke Denpom.

"Harapan kami kasus kematian anak kami harus diusut tuntas, siapapun pelakunya mesti ditangkap," harapnya.

Pantauan di lokasi korban dianiaya ini berada di jembatan rel kereta api di Jalan Pelikan Raya. Letaknya berbatasan dengan Perumnas Mandala dan Tembung.

"Hampir setiap hari, sore di sini selalu tawuran, kami warga sudah resah karena rumah kami jadi sasaran lemparan batu," kata Anto, warga sekitar.

Kontributor : M. Aribowo

Load More