Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 03 Juni 2024 | 16:05 WIB
Ilustrasi saham atau pasar modal. [unsplash]

SuaraSumut.id - Sebanyak 37 perusahaan sedang dalam antrean untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

Dari jumlah tersebut, mayoritas bergerak di sektor barang konsumen primer (9 perusahaan), industri (6 perusahaan), dan barang non konsumen primer (5 perusahaan). Terdapat pula 4 perusahaan di sektor teknologi dan 3 perusahaan di sektor kesehatan.

"Hingga saat ini ada 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, melansir Antara, Senin (3/6/2024).

Nyoman menjelaskan sebanyak 24 perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, delapan perusahaan beraset skala besar di atas Rp 250 miliar, serta lima perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Dua perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor infrastruktur, serta satu perusahaan sektor transportasi & logistik. Masih terdapat 24 perusahaan yang berencana melakukan rights issue di BEI.

"Per 31 Mei 2024 telah terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 30,71 triliun," jelasnya.

Untuk penerbitan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS), terdapat 40 emisi dari 32 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean pencatatan per 31 Mei 2024.

"Hingga saat ini telah diterbitkan 41 emisi dari 28 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 42,8 triliun," katanya.

Pasar modal Indonesia optimistis jumlah perusahaan tercatat di BEI dapat mencapai 1.000 emiten pada tahun ini, yang mana per 31 Mei 2024 jumlah perusahaan tercatat telah mencapai 926 emiten.

Load More