SuaraSumut.id - Merokok dapat memicu masalah kesehatan dan penyakit penyerta hingga tiga kali lipat lebih parah dibandingkan orang yang tidak merokok. Hal ini berlaku tidak hanya untuk penyakit jantung koroner, tetapi juga penyakit penyerta lainnya.
Demikian dikatakan dokter spesialis penyakit dalam sub spesialis kardiovaskular RSUP Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Ika Prasetya Wijaya Sp.PD KKV.
"Penderita darah tinggi pasti penyakit jantung koronernya akan bertambah naik tiga kali lipat, begitu punya kencing manis ditambah tiga kali lipat jadi 9 kali lipat, sudah itu merokok di kali tiga lagi, jadi berkali-kali lipat dibanding orang yang tidak merokok," katanya melansir Antara, Senin (10/6/2024).
Dirinya menjelaskan bahwa merokok dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan kualitas pekerjaan. Pasalnya, perokok aktif juga menyebarkan penyakit pada perokok pasif yang dapat menimbulkan kondisi lebih berat.
"Jika perokok sudah terkena penyakit, pemulihannya bisa lebih lambat dibandingkan yang masih menjalankan pola hidup sehat," ujarnya.
Selain itu, jika sudah terkena penyakit jantung maka harus meminum obat yang beberapa diantaranya harus diminum seumur hidup tergantung kondisi jantungnya.
Selain merokok, faktor risiko yang patut diwaspadai pada penyakit jantung adalah riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, hingga keguguran di usia muda.
"Itu akan ada genetiknya berperan di situ dan ada satu lagi penyakit tambahan yang mempercepat penyakit jantung koroner, yaitu anti fosfolipid syndrome pada wanita yang bisa mengalami keguguran di usia muda atau yang stroke di usia muda, itu mesti waspada juga," jelasnya.
Dirinay menyarankan untuk rutin melakukan medical check up mulai usia 20-an setahun sekali jika ada riwayat penyakit jantung pada keluarga serta rajin melakukan aktivitas fisik untuk deteksi dini gangguan pada fungsi jantung.
"Hindari juga stres karena perasaan tidak tenang akan menaikkan nadi dan mempercepat kerusakan dinding pembuluh darah hingga berisiko mengalami penyempitan," katanya.
Berita Terkait
-
Rahasia Sekolah Juara: Materi Eksklusif Kesehatan Fisik dan Mental Gratis untuk Guru SD - SMP
-
Bukan Lagi Salah Korban: Saatnya Menuntaskan Akar Bullying
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Generasi 'Lemah' atau Generasi Sadar Batas? Wajah Baru Dunia Kerja
-
Investasi Jangka Panjang: Kenapa Anda Perlu Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Takengon untuk Dukung Penyaluran Bantuan
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan