Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 13 Juni 2024 | 15:01 WIB
Istri korban menunjukkan foto anaknya yang kena tembak preman. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Seorang peternak kambing di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), dan keluarganya diserang puluhan orang diduga preman. Akibat kejadian itu, korban bernama Sarengat (65) tewas kehabisan darah usai dibacoki puluhan preman yang menyerang rumahnya.

Sementara anaknya bernama Sandra Ramadhan (24) mengalami luka tembak dan terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit. Peristiwa mencekam itu terjadi di Jalan Pendowo Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan.

Anak korban bernama Santri Purnomo (30) menjelaskan penyerangan terjadi pada 4 Mei dan 10 Juni 2024. Awalnya, para pelaku berjumlah puluhan orang datang membawa senjata tajam (Sajam) menyerang rumahnya.

"Kejadian awal tengah malam, di rumah saya, almarhum bapak, mamak, adik keponakan paling kecil. Tiba-tiba orang ramai kemari nyerang rumah saya, pakai mercon, rumah saya dilempari batu, gerbang depan didobrak sampai hancur," katanya kepada SuaraSumut.id, Kamis (13/6/2024).

Keluarga korban dibuat kaget adanya serangan ini. Anak-anak kecil, dan ibu korban langsung diselamatkan ke dalam kamar. Kemudian Santri bersama ayahnya keluar rumah menjumpai orang yang menyerangnya.

"Mendiang bapak saya jalan ke depan, kami di belakangnya. Baru datangin si tersangka itu, dia (ayah korban) bilang setop-setop siapa yang mau kalian cari," ucapnya.

Namun, ramainya massa malah membalas dengan kata-kata kasar dan mengancam akan menghabisi seluruh keluarga korban. Korban Sarengat yang panik mendengar itu lalu berbalik ke arah ke dalam rumahnya.

"Jadi bapak itu panik putar balik arah, jatuh, itulah langsung dieksekusi (dibacok) di kaki kanannya panjang," ungkap Santri.

Sadisnya lagi, puluhan preman ini juga menggotong korban dan menyeretnya hingga ke depan jalan. Santri melanjutkan, ayahnya kembali dibacoki di bagian tangannya hingga terkapar.

Puas menganiaya korban, para pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi. Sedangkan korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Sesampainya di Rumah Sakit Haji, ayah saya meninggal kehabisan darah," imbuhnya.

Pada Senin 10 Juni 2024, adiknya bernama Sandra Ramadhan juga kembali diserang menggunakan senjata airsoft gun dan juga dibawa ke Rumah Haji.

"Kami tidak tahu mengapa kami diserang, ayah saya hanya peternak kambing, kalau masalah lahan selama ini tidak ada masalah," jelasnya.

Santri mengatakan Polsek Medan Tembung telah menangkap empat pelaku penyerangan. Namun otak pelaku yang disebutkannya berinisial B belum tertangkap.

"B itu otak pelakunya, dia preman di sini. Harapan kami seluruh pelakunya dapat ditangkap," tukasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora membenarkan kejadian ini. Pihaknya juga telah menangkap empat orang pelaku.

"Motifnya diduga sakit hati, ini masih kita dalami," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More