SuaraSumut.id - Program pemulihan usai bencana di Sulawesi Tengah, Pulau Lombok, dan Kawasan Pesisir Selat Sunda telah rampung di atas 90 persen. Secara rinci, capaian pemulihan usai bencana di Sulawesi Tengah mencapai 96,3 persen dengan nilai terealisasi sebesar Rp 35,04 triliun.
Pulau Lombok mencapai 94,73 persen dengan nilai terealisasi Rp 10,83 triliun, dan Kawasan Pesisir Selat Sunda mencapai 91 persen dengan nilai terealisasi sebesar Rp 584,39 miliar.
Hal ini dikatakan oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan dan Penanggulangan Bencana, Kemenko PMK RI Sorni Paskah Daeli.
"Itu berjalan dengan baik ditangani oleh banyak stakeholder. Misalnya, untuk total hunian yang dibangun (di Sulawesi Tengah) itu ada 12.506 unit itu ditangani oleh BNPB yaitu 4.522 unit," kata melansir Antara, Senin (24/6/2024).
Sorni mengatakan bahwa berbagai kementerian dan lembaga turut andil dalam program yang menjadi proyek prioritas strategis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 itu.
Selain Kementerian PUPR yang berperan dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi, kata Sorni, KLHK juga berperan dalam memberikan izin kepada warga yang terdampak bencana untuk mengungsi ke wilayah hutan lindung.
Kemudian, peran serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjamin sertifikasi lokasi pendirian bantuan hunian juga menjadikan masyarakat berkenan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.
"Kemarin masih ada sisa banyak untuk sertifikat (tanah) yang masih belum (tersertifikasi), dan itu menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Tapi, ketika Pemda bisa menggaransi, Pemerintah Pusat menggaransi bahwa itu akan terbit, maka masyarakat menjadi tenang," ujarnya.
Sorni juga mengatakan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah juga menjadi bagian dari program pemulihan setelah bencana ini.
"Kemarin, Pak Menko (Muhadjir Effendy) sudah hadir dan secara resmi menyatakan bahwa infrastruktur ini termasuk tiga SD sudah bisa menerima murid baru di tahun ajaran baru. Jadi, sudah bisa beroperasi, termasuk para tenaga pengajar sudah ditetapkan di situ oleh pemerintah kota," jelasnya.
Adanya fasilitas umum yang sudah berfungsi, kata Sorni, menjadikan masyarakat yang terdampak bencana sudah bisa beraktivitas kembali, meskipun masih terdapat sejumlah hunian bantuan yang belum selesai dibangun.
Berita Terkait
-
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, BMKG: Masyarakat Diminta Waspada
-
Kemenko PMK Rencanakan Ekspor Bumbu Nusantara untuk Kebutuhan Katering Jemaah Haji 2025
-
KKN Undip Sosialisasikan Kapasitas Titik Kumpul Evakuasi di Desa Jatisobo
-
Jam Kiamat: Simbol Ancaman Umat Manusia yang Kembali Jadi Sorotan
-
Bencana Tanah Longsor di Jombang
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
2 Polisi Gadungan Rampas Ponsel Warga di Medan Ditangkap, 1 Pelaku Pecatan Polda Aceh
-
DPO Kasus Perdagangan Imigran Rohingya Ditangkap
-
Kebakaran Hebat di Simeulue Aceh, 48 Ruko Hangus Terbakar
-
Pelajar SD di Simalungun Tewas Tertabrak Truk Saat Naik Sepeda
-
Pria di Medan Ditangkap Gegara Cabuli Anak di Bawah Umur