SuaraSumut.id - Cuka apel, ramuan ajaib yang terbuat dari fermentasi sari apel, telah lama dikenal sebagai bahan alami dengan segudang manfaat kesehatan. Mulai dari membantu menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, meningkatkan kesehatan pencernaan, hingga menjaga kecantikan kulit.
Namun, perlu diingat bahwa pepatah "segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik" juga berlaku untuk cuka apel. Konsumsi berlebihan dapat berakibat negatif bagi tubuh. Berikut beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai, melansir batamnews.co.id:
1. Kerusakan Enamel Gigi
Cuka apel bersifat sangat asam dan bisa menyebabkan kerusakan pada enamel gigi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Asam pada cuka apel dapat mengikis lapisan enamel yang melindungi gigi, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan pembentukan gigi berlubang.
Guna meminimalkan risiko ini, sebaiknya cuka apel diencerkan dengan air sebelum dikonsumsi dan hindari langsung menggosok gigi setelah minum cuka apel.
2. Masalah Pencernaan
Meskipun cuka apel sering digunakan untuk membantu pencernaan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti iritasi lambung atau bahkan memperburuk kondisi asam lambung (GERD).
Asam asetat yang tinggi dalam cuka apel dapat meningkatkan produksi asam di lambung, menyebabkan rasa terbakar di dada atau perut.
3. Iritasi Kulit
Penggunaan cuka apel secara topikal untuk masalah kulit seperti jerawat atau infeksi kulit memang cukup populer. Namun, jika tidak diencerkan dengan benar, cuka apel dapat menyebabkan iritasi kulit dan bahkan luka bakar kimia.
Penting untuk selalu menguji larutan cuka apel pada area kecil kulit terlebih dahulu dan memastikan cuka tersebut telah diencerkan sebelum digunakan pada kulit.
4. Kadar Kalium Rendah dan Kepadatan Tulang Menurun
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kadar kalium dalam tubuh.
Kalium adalah mineral penting yang berfungsi untuk berbagai proses tubuh, termasuk menjaga kesehatan jantung dan fungsi otot. Kadar kalium yang rendah juga dapat berdampak pada kepadatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur tulang.
Berita Terkait
-
Mulai Tahun Depan Nasabah Asuransi Kesehatan Ikut Bayar Klaim, Siapa Untung?
-
Riset Ungkap Konsumsi Kopi Harian Bisa Perlambat Penuaan Sel, Kok Bisa?
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
Jangan Dianggap Sepele, Ini 5 Langkah Penting Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
-
Rahasia Sekolah Juara: Materi Eksklusif Kesehatan Fisik dan Mental Gratis untuk Guru SD - SMP
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
2 Relawan Tewas Kecelakaan Saat Antar Bantuan Air Bersih untuk Korban Bencana Aceh Timur
-
3 Sepatu Converse Rp 300 Ribuan di Sports Station, Diskon hingga 50 Persen
-
Raffi Ahmad Beri Bantuan Rp 5 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sumut
-
11.010 Hektare Sawah di Aceh Timur Terendam Banjir, Kerugian Rp 88 Miliar
-
5 Rekomendasi Sepatu Vans Terbaik untuk Gen Z: Stylish, Nyaman, dan Ikonik