SuaraSumut.id - Peta Batimetri dapat membantu Indonesia dalam mengumpulkan data penting untuk memprediksi bencana tsunami. Hal itu diungkapkan peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yusuf Surachman Djajadihardja.
"Batimetri dapat diartikan sebagai pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut. Manfaat Peta Batimetri adalah dapat langsung mengevaluasi deformasi setelah terjadinya gempa besar bawah laut yang menyebabkan tsunami," katanya, Rabu (10/7/2024).
Menurut Yusuf, implementasi Peta Batimetri telah dilakukan oleh Jepang, seperti dalam memprediksi bencana tsunami yang melanda negara tersebut pada 11 Maret 2011 silam.
"Jepang dapat langsung mengidentifikasi penyebab tsunami, dan sehari setelah bencana tersebut mengumumkan adanya pergerakan sebesar 50 meter dilihat dari awal data pembanding," tambahnya.
Jika dibandingkan dengan bencana tsunami di Indonesia yang pernah terjadi di Aceh pada 2004 silam, kata Yusuf, Indonesia tidak memiliki data awal, sehingga tidak dapat melihat perambatan tsunami.
Selain itu, dampak yang ditimbulkan akibat bencana tersebut juga sangat dahsyat, tidak hanya di darat, namun juga mengakibatkan permukaan dasar laut yang berantakan dan menghasilkan lumpur yang sangat banyak.
"Antisipasi mempunyai data sebelum dan sesudah bencana menunjukkan pentingnya Batimetri menjadi dasar informasi untuk dapat memprediksi bencana itu akan terjadi," tegasnya.
Di samping itu, Yusuf mengungkapkan Peta Batimetri juga dibutuhkan sebagai pertahanan di daerah laut, karena laut tidak dapat dilihat secara visual, namun bisa dibayangkan.
"Peta Batimetri membantu Indonesia untuk mengetahui wilayah perairannya secara detail, termasuk kedalaman laut, bentuk dasar laut, dan keberadaan berbagai fitur geomorfologi seperti terumbu karang, gunung bawah laut, dan palung laut," paparnya.
Menurut Yusuf, manfaat Peta Batimetri tidak hanya terbatas pada sektor maritim, tetapi juga meluas ke berbagai bidang lain seperti riset, perikanan, industri, pariwisata, dan penanggulangan bencana alam.
"Peta Batimetri adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan secara bijak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian laut bagi generasi sekarang dan mendatang," ucapnya.
Yusuf berharap Peta Batimetri dapat segera diimplementasikan secara merata di Indonesia, karena dengan memanfaatkan peta batimetri secara optimal, berbagai faktor seperti keselamatan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. (Antara)
Berita Terkait
-
Elektabilitas Berbeda Jauh, Begini Cara Kerja Survei Pilkada Jakarta yang Bisa Beda Hasil
-
Soal Ancaman Megathrust, Warga Ternyata Was-was dengan Bangunan Rumahnya Sendiri
-
Kapan Gempa Megathrust Terjadi di Indonesia? Ini Hasil Penelitian BRIN!
-
Dampak Bulan Menjauhi Bumi, Rotasi Melambat dan Hari Bertambah Panjang?
-
Kini Punya Harta sampai Rp78 M, Susi Pudjiastuti Pernah Putus Sekolah sampai Jual Bed Cover
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
4 Korban Hilang saat Longsor di Karo Ditemukan Meninggal Dunia
-
4 Orang Tewas Dalam Banjir Bandang di Sibolangit, 2 Masih Hilang
-
Kembali Pimpin Medan usai Kampanye Pilgub Sumut, Bobby Nasution Resmikan 60 Bus Listrik
-
Longsor di Karo Sumut, 10 Orang Hilang
-
Banjir dan Tanah Longsor Terjang 5 Lokasi di Sumut, 10 Orang Tewas