Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 24 September 2024 | 00:55 WIB
Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala menunjukkan hasil pengundian nomor urut untuk Pilgub Sumut 2024. [Suara.com/ M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara (KPU Sumut) menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon di Pilgub Sumut 2024.

Hasilnya, pasangan Bobby Nasution-Surya mendapat nomor urut 1, serta Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala mendapat nomor urut 2. Rapat pleno berlangsung di salah satu hotel di Kota Medan, pada Senin 23 September 2024.

"Nomor urut 1 calon gubernur Muhammad Bobby Afif Nasution, calon wakil gubernur Haji Surya," kata Ketua KPU Sumut Agus Arifin saat memimpin rapat pengundian.

"Nomor urut 2 bapak Edy Rahmayadi sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur bapak Hasan Basri Sagala," sambungnya.

Bobby-Edy Saling Sindir

Jalannya pengundian nomor urut berlangsung riuh. Kedua belah pihak pendukung pasangan calon yang hadir meneriakkan yel-yel dukungan.

Bukan hanya teriakan yel-yel dukungan, para pendukung juga melontarkan yel-yel sindiran pedas ke kubu rival, selama acara berlangsung.

"Blok Medan, Blok Medan," sindir pendukung Edy-Hasan.

Komisioner KPU Sumut sampai mengingatkan agar pendukung tenang demi kelancaran acara. Namun, tensi politik yang kian memanas membuat Paslon Gubernur Sumut juga saling sindir, saat acara pengundian. Bobby menyampaikan kalau kondisi infrastruktur di Sumut masih belum merata.

"Dan kita sering dengar cerita, cerita klasik sekali kalau kita jalan-jalan dari Aceh, jalan-jalan dari Sumatera Barat kalau kita naik mobil, begitu tujuannya ke Sumatera Utara," kata Bobby.

"Tahu kita kapan sampainya, kapan sampainya, pas kepala kita terjedut sampai di kursi mobil," sambungnya.

Menantu Presiden Jokowi ini menyampaikan kalau hal ini menandakan kondisi jalan di Sumut, belum baik.

"Artinya apa bagus jalan di Aceh, bagus jalan di Sumatera Barat, begitu masuk Sumut kejedut kepala kita, karena infrastruktur kita yang ada di Sumut, mungkin belum merata," ujarnya.

Bobby yang mendapat dukungan super koalisi yakni gabungan partai PKB, Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, Demokrat dan PPP, mengaku sangat setuju mendapat nomor urut 1.

"Kalau ngomongin nomor urut saya sangat setuju kita dapat nomor urut satu," ucapnya.

Dirinya lalu menyindir proyek pembangunan jalan senilai Rp 2, 7 triliun di masa Edy Rahmayadi menjabat gubernur sampai saat ini masih belum selesai.

"Dan pak Edy dan Pak Hasan dapat nomor urut dua, karena kita lihat Rp 2,7 triliun," sindir Bobby.

"Harusnya kalau selesai proyek itu akan sedikit enak, tapi kalau gak selesai agak berat juga jalan di Sumatera Utara," tukasnya.

Calon Wakil Gubernur Sumut Surya, juga berani menyenggol Edy soal menantu malaikat.

"Karena guru ngaji saya mengajari persis kalau malaikat itu tidak punya anak, apalagi punya menantu," pungkasnya.

Edy Bilang Mulyono

Edy Rahmayadi pun langsung membalas sindiran Bobby Nasution. Ia mengatakan kalau masih ada jalan yang belum selesai, maka menjadi tugasnya untuk menyelesaikannya.

"Tadi disinggung ada jalan yang belum selesai, justru belum selesai itu kami akan kembali menjadi gubernur untuk menyelesaikan," jelas Edy.

Edy yang mendapat dukungan dari PDIP, Partai Buruh, Hanura dan lainnya, lalu meminta agar Bobby-Surya menahan diri dulu jadi gubernur karena belum punya rencana.

"Yang belum punya rencana tunggu dulu, berikutnya nanti baru bisa," katanya.

Sementara, usai acara pengundian, Edy Rahmayadi juga kembali menyinggung soal jalan rusak di perbatasan Sumut.

Ia menyebut kalau jalan tersebut, jalan nasional. Kali ini, dia bahkan menyebut nama Mulyono.

"Infrastruktur yang disebut Bobby tadi di perbatasan-perbatasan, itu jalan nasional, itu jalannya Jokowi yang belum terselesaikan, Mulyono," tukasnya.

Meski berlangsung riuh dan penuh teriakan saling sindir antara kedua kubu, namun acara berakhir dengan kondusif, tak ada gesekan antar pendukung.

Kontributor : M. Aribowo

Load More