Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 01 Oktober 2024 | 10:36 WIB
Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi. [Suara.com/Bagaskara]

SuaraSumut.id - Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi menyayangkan proyek multiyears untuk pembangunan jalan dan jembatan Rp 2,7 triliun tidak dilanjutkan. Proyek tersebut sempat disinggung oleh Bobby Nasution.

Menurut Edy, proyek dengan metode design & build (rancang bangun) ia hadirkan untuk menggairahkan perekonomian masyarakat maupun untuk kemudahan mobilitas sehari-hari.

"Harusnya itu lanjut terus, supaya masyarakat merasakan dampaknya, infrastruktur yang lebih bagus bagi masyarakat," kata Edy, kemarin.

Edy mengaku proyek terintegrasi Rp 2,7 triliun itu hadir usai pandemi Covid-19 setelah sebelumnya melalui proses perencanaan dan konsultasi yang panjang, serta persetujuan DPRD Sumut.

Namun setelah dirinya tak menjabat lagi, proyek itu tidak maksimal hingga tak berlanjut alias kontrak Waskita Karya dan KSO yang menggarap proyek itu diputus.

Berdasarkan data dari Dinas PUPR Sumut, proyek tahun jamak tersebut berhenti pada Juni 2024. Progres pembangunan jalan yang terealisasi mencapai 74 persen dari 163 ruas jalan yang diprogramkan.

Tanpa harus berpolemik dan apalagi mau membela diri, Edy menegaskan tak ingin menyalahkan siapa-siapa. Dirinya menghormati arah kebijakan dari pemimpin yang menggantikannya.

Namun demikian, Edy berharap tidak ada aspek politik terkait pemutusan proyek tersebut.

"Dan inilah kemudian rencana saya maju kembali bersama Hasan Basri Sagala di Pilgub Sumut 2024 ini," jelasnya.

"Melanjutkan program pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan Sumut, serta program pembangunan kerakyatan lainnya," kata Edy.

Load More