SuaraSumut.id - Badko HMI menyoroti gaya kepemimpinan calon Gubernur Sumut, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Apalagi, keduanya menjadi sorotan publik bagaimana kelak salah satu diantaranya terpilih dan memimpin Sumatera Utara. Sorotan kali ini tertuju pada Edy. Calon incumben ini mendapatkan memori baik sebelum menjabat maupun pada saat menjabat.
Belakangan sebuah percikan muncul ketika Edy Rahmayadi mengucapkan "Udah mulai berani pak Surya, ya". Hal ini mengingatkan kita tentang track record seorang Edy Rahmayadi.
Sejak menjabat pada tahun 2018, Edy Rahmayadi sering kali menunjukkan sikap emosional dan arogan sehingga memicu berbagai kontroversi.
Atas hal tersebut, Badko HMI Sumut menilai perjalanan karir Edy sepanjang menjabat di lembaga publik lumayan nyentrik (pemarah/arogan).
"Bisa kita lihat program ke masyarakat juga tidak semua ter-akses dengan baik sehingga terkesan aneh dimana di kalangan anak muda, kami menganggap jika edy ini tidak bisa menjadi panutan jika melakukan tindakan yang terkesan arogan," kata Ketua Umum Badko HMI Sumut, Yusril Mahendra Butar-butar, dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/10/2024).
Dia menyebutkan hal itu bisa dilihat dan diverifikasi sepak terjang Edy Rahmayadi. Bermula pada saat memarahi dan menebar teror kepada para demonstran 2015 lalu, hingga memarahi dan menjewer seorang pelatih biliar PON Sumut di hadapan publik, dan yang terbaru itu ketika ia mengucapkan "udah mulai berani pak surya, ya" kepada salah satu Bacawagub Sumut pada acara resmi KPU Sumut lalu.
"Harusnya itu tidak diucapkan karena dapat memicu ketegangan baik di dalam kontestasi pilgub dan juga di pemerintahan," ucapnya.
Yusril melanjutkan, seorang gubernur adalah pemimpin, dan seorang pemimpin itu harus menjadi suri tauladan bagi masyarakatnya, dan sifat-sifat seorang pemimpin harus mampu mengontrol emosi dan menjadikannya sebagai artikulasi komunikasi yang baik kepada publik dan lawan bicaranya.
Sehingga terciptanya sebuah kebijakan yang berpijak terhadap kebenaran objektif, berpihak kepada masyarakat luas dan bergerak berdasarkan kepentingan ummat.
"Kami (Badko HMI Sumut,red) melihat Edy tak memiliki itu, yang ada sebaliknya, selama beliau menjabat pola komunikasinya sangat buruk yang menyebabkan disharmonisasi dalam Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara selama beliau menjabat. Kami sangat menginginkan jika Gubernur Sumut nantinya memiliki sifat-sifat humanis yang berorientasi terhadap kebijaksanaan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Sumatera Utara 5 tahun ke depan," tegasnya.
Selain itu, beberapa proyek infrastruktur yang diinisiasi selama masa jabatannya mengalami kendala, yang sebagian besar disebabkan oleh gaya kepemimpinan yang kurang fleksibel.
"Kritik terhadap gaya kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi tidak hanya datang dari dalam pemerintahan, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat. Banyak yang berharap agar Gubernur Sumatera Utara dapat lebih mengedepankan dialog dan kolaborasi dalam menjalankan tugasnya, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara," tukasnya.
Berita Terkait
-
Hasto Bacakan Duplik, Eks Wakapolri Oegroseno hingga Edy Rahmayadi Ikut Pantau Sidang, Ada Apa?
-
Perbandingan PSSI Era Edy Rahmayadi vs Erick Thohir: Dulu Gelar Liga Putri, Kini Fokus Naturalisasi
-
Hanya di Era Edy Rahmayadi, Liga Putri hingga Piala Indonesia Bisa Digelar Bersama Kompetisi Lainnya
-
Pemindahan 4 Pulau Aceh Ternyata Diajukan Edy Rahmayadi Saat Jadi Gubernur
-
Edy Rahmayadi Hormati Putusan MK, Doakan Bobby-Surya Pimpin Sumut Secara Adil
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!
-
Benarkah 250 Warga Kampung Dalam Meninggal Akibat Banjir Aceh Tamiang?
-
Benarkah Aparat Menjual Beras Bantuan Bencana di Aceh Tengah?
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga