Partisipasi Aktif: Libatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemantauan kebakaran lahan. Bentuk kelompok sukarelawan atau relawan desa.
Larangan Membakar: Hindari membakar sampah, rumput kering, atau lahan pertanian, terutama saat kondisi kering dan berangin.
2. Pengelolaan Lahan dan Vegetasi
Pengendalian Vegetasi: Lakukan pembersihan dan pengurangan vegetasi kering yang mudah terbakar di sekitar area rawan kebakaran (misalnya, di sekitar pemukiman, jalan, dan fasilitas publik).
Pembuatan Sekat Bakar: Buat sekat bakar (zona tanpa vegetasi) untuk mencegah api menyebar luas. Sekat bakar bisa berupa parit, jalan setapak yang lebar, atau area lahan yang telah dibersihkan.
Pengelolaan Air: Pastikan ketersediaan sumber air yang cukup untuk pemadaman kebakaran. Buat sumur atau tandon air di dekat area rawan kebakaran.
Pertanian Berkelanjutan: Promosikan praktik pertanian berkelanjutan yang tidak menggunakan api untuk membuka lahan. Ajarkan teknik pertanian alternatif yang lebih ramah lingkungan (misalnya, pengolahan lahan tanpa bakar/PLTB).
Pengelolaan Gambut: Lahan gambut sangat rentan terhadap kebakaran. Lakukan pengelolaan gambut yang berkelanjutan, seperti menjaga kelembaban lahan gambut dengan membuat sekat kanal (canal blocking) dan restorasi ekosistem gambut.
3. Mitigasi dan Persiapan
Pemantauan Dini: Lakukan pemantauan dini terhadap potensi kebakaran lahan. Gunakan teknologi seperti satelit, drone, dan CCTV untuk mendeteksi titik api secara cepat.
Sistem Peringatan Dini: Kembangkan sistem peringatan dini kebakaran lahan yang efektif. Sebarkan informasi peringatan dini kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi.
Pelatihan Pemadaman: Latih masyarakat dan petugas terkait tentang teknik pemadaman kebakaran lahan yang aman dan efektif.
Koordinasi: Tingkatkan koordinasi antara berbagai pihak terkait (pemerintah, masyarakat, perusahaan, dan lembaga swadaya masyarakat) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan.
Penting untuk diingat
Faktor Cuaca: Perhatikan kondisi cuaca, terutama saat musim kemarau. Tingkatkan kewaspadaan saat cuaca panas dan kering.
Berita Terkait
-
BUMN PTPN III Disegel, Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Bandang Sumatra
-
Tambang Emas Termasuk Tiga Klaster Pemicu Parahnya Banjir Sumatera Utara
-
Sulap Hutan Jadi Lahan Sawit dan Tambang, Satgas PKH Denda 71 Perusahaan
-
Zulhas Bantah Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera
-
Bencana Banjir Bandang Rusak 65 Ribu Hektar Sawah di Provinsi Aceh
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
2.100 Hektare Lahan Sawah di Aceh Barat Rusak Akibat Banjir Bandang
-
23 Sekolah di Nagan Raya Rusak Akibat Banjir, Kerugian Capai Puluhan Miliar
-
Ekonomi Sumut 2026 Diprakirakan Tetap Tumbuh Menguat
-
Timbun BBM Pascabanjir di Sumut, Operator SPBU dan Pembeli Ditangkap
-
Dua Jenazah Berkafan Ditemukan, Kisah dari Garis Terdepan Evakuasi