SuaraSumut.id - Badan Kepegawaian Sumut mencatat sekitar 1,37 persen aparatul sipil negara (ASN) di Pemprov Sumatera Utara (Sumut) tidak hadir pada hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran 2025.
Gubernur Sumut Bobby Nasution akan mempertimbangkan memberikan sanksi atau teguran kepada aparatur sipil negara yang tidak hadir tanpa keterangan yang jelas.
"Kita lihat dulu alasannya, kalau memang alasannya murni karena operasional, kita lihat kenapa pulangnya terlalu mepet sekali, kalau apa nanti kita berikan teguran," kata Bobby dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).
Bobby Nasution kemudian menyampaikan pesan agar para ASN senantiasa melayani masyarakat dengan baik. Menurut Bobby, ASN merupakan pelayan masyarakat.
"Seragam kita bagus, belum tentu semua orang bisa mengenakan ini, baju yang dikenakan ini digunakan untuk melayani masyarakat," ujar Bobby.
Bobby mengatakan bahwa bekerja adalah amanah yang diberikan negara yang harus dilaksanakan dengan baik.
Selain itu, bekerja juga adalah ibadah yang apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan mendapat pahala.
"Semoga kita selalu diberikan keberkahan, semangat dalam beramal mulia dan pikiran yang jernih untuk membangun kolaborasi Sumut Berkah menuju Sumatera Utara yang unggul maju dan berkelanjutan," ujar Bobby.
Suami Kahiyang Ayu ini juga berpesan pada para ASN agar saling berkolaborasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) satu dengan yang lain.
Bobby pun meminta para ASN untuk menghilangkan ego sektoral dan bisa membaur dengan ASN lainnya.
"Dan juga saya berpesan hilangkan ego sektoral, hilangkan hanya memahami kerjaannya di sektor masing-masing, kita harus kenal dan tahu untuk bisa bekerjasama, berkolaborasi agar bisa menyelesaikan suatu persoalan," ungkap Bobby.
Sidak Rumah Sakit Haji Medan
Pada hari pertama kerja usai libur Lebaran 2025, Bobby Nasution melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Haji Medan di Jalan Rumah Sakit, Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Dari pantauan Bobby, ada beberapa obat yang masih kosong dikarenakan masih dalam proses pengadaan. Menantu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini menyebut akan melihat mekanisme secara komperhensif pengadaan obat terlebih dahulu.
"Kita tadi melihat mekanismenya saja, obatnya ada yang kosong, ada yang menunggu dua minggu, ada yang satu bulan," ucap Bobby.
Berita Terkait
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
5 Rekomendasi Sepatu PDH Lokal untuk Interview dan Kerja: Ramah di Kantong, Kualitas Terbaik
-
Sering Kewalahan? Kuasai 8 Teknik Manajemen Waktu Ini
-
Tipu Lowongan Kerja Transjakarta, Pria 51 Tahun Raup Rp40 Juta dari 18 Korban
-
Penyidik dan Jaksa Diperiksa Dewas Usai Tak Periksa Bobby Nasution, KPK Bantah Pelanggaran Etik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan