Suhardiman
Sabtu, 26 April 2025 | 23:32 WIB
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat diwawancarai di acara pelantikan pengurus DPD Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Diponegoro (UNDIP) Sumut, Sabtu 26 April 2025. [Suara.com/ M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyampaikan pihaknya bersama Gubernur Sumut Bobby Nasution akan mendirikan sekolah vokasi. Hal ini bertujuan untuk melindungi sekaligus meningkatkan keterampilan pekerja migran.

Demikian dikatakan Abdul Kadir Karding saat menghadiri acara pelantikan pengurus DPD Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Diponegoro (UNDIP) Sumut, Sabtu 26 April 2025.

Abdul Kadir mengatakan bahwa wilayah Sumut menjadi salah satu provinsi kasus pekerja migran ilegal yang cukup tinggi.

"Kita tahu Sumatera Utara pada saat pemulangan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) dari Myanmar 546 yang lalu, dari Sumatera Utara itu lebih dari seratus," kata Abdul Kadir kepada SuaraSumut.id.

Oleh sebab itu, kata Abdul Kadir, pihaknya telah bersepakat bersama dengan Gubernur Sumut untuk memperbaiki tata kelola pekerja migran mulai dari sosialiasi, pengawasan di bandara atau pelabuhan, hingga penegakan hukum bagi pelaku TPPO.

"Kita sepakat dengan pak gubernur untuk memperbaiki tata kelola, salah satunya mendorong agar sosialisasi tentang berangkat prosedural berangkat legal itu masif," ujarnya.

Menteri P2MI juga menyampaikan potensi pekerja imigran yang merupakan pahlawan devisa ini. Abdul mengatakan ada 1,7 juta permintaan pekerjaan dari luar negeri.

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution saat acara pelantikan pengurus DPD Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Diponegoro (UNDIP) Sumut, Sabtu 26 April 2025. [Instagram @bobbynst]

"Saya ingin bicara soal potensinya ada 1,7 juta permintaan kerja dari luar negeri ke kita, kita sebagai bangsa dan negara baru bisa mengisi 297 ribu. artinya masih ada 1,3 juta lagi jumlah pekerjaan yang bisa diisi warga kita oleh masyarakat kita yang terampil," ungkapnya.

Lebih lanjut, Abdul Kadir Karding mengatakan perlindungan dan peningkatan keterampilan pekerja migran ini juga menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan lapangan kerja dan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.

"Oleh karena itu, saya dengan mas Gubernur, alhamdulillah untuk menjalankan perintah presiden untuk mengarahkan seluruh aktivitas keuangan daerah maupun negara itu diarahkan pada pembukaan lapangan kerja dan peningkatan sumber daya manusia, agar devisa bertambah," sambungnya.

Abdul Kadir yang juga merupakan Ketua Umum IKA Undip ini menyampaikan salah satu cara untuk mengatasi persoalan pekerja migran dengan mendirikan training centre atau sekolah vokasi bagi pekerja.

"Salah satu tools atau jalannya adalah menempatkan tenaga kerja terampil, beliau (Gubernur Sumut) akan menyiapkan tanah, membangun gedung dan juga mengisi untuk pelatihan vokasi untuk masyarakat Sumatera Utara, dan kami bekerja sama akan membantu, mensupport agar ini bisa berjalan," ucapnya.

Potensi pekerjaan di luar negeri ini, kata Abdul, memiliki sejumlah efek positif, mulai dari peningkatan ekonomi, pengetahuan hingga promosi kebudayaan.

"Kita bayangkan kalau setiap Kabupaten kita berangkatkan minimal 500 atau seribu saja itu sudah berapa 33 ribu orang berangkat setiap angkatan itu luar biasa, akan mengurangi pengangguran, akan menguatkan ekonomi keluarga akan menambah skill bagi yang berangkat, menambah pengetahuan bagi yang berangkat, dan mereka bisa jadi duta budaya kita," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Bobby Nasution mengaku siap mendukung Menteri P2MI dalam melindungi sekaligus meningkatkan keterampilan pekerja migran asal Sumut.

Load More