SuaraSumut.id - Pencarian dua penumpang mobil Avanza yang jatuh ke jurang di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara (Sumut), resmi dihentikan.
Kepala Kantor Basarnas Medan, Hery Marantika mengatakan, penghentian dilakukan setelah dilakukan operasi pencarian selama tujuh hari.
Selain itu, penutupan operasi ini telah sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP).
"Setelah tujuh hari, pelaksanaan operasi pencarian terhadap dua penumpang mobil resmi ditutup," kata Hery dalam keterangan yang diterima SuaraSumut.id, Kamis 1 Mei 2025.
Hery mengatakan tim gabungan telah berupaya maksimal selama masa pencarian.
Proses pencarian dilakukan melalui penyisiran aliran sungai, scouting darat, hingga pemantauan dengan bantuan drone thermal.
"Kami telah berupaya maksimal dengan melibatkan berbagai potensi SAR, menyisir aliran sungai, pencarian dengan scouting darat, dan melakukan pemantauan menggunakan drone thermal. Namun sampai hari terakhir, kedua korban belum ditemukan. Dengan berat hati, kami menyatakan operasi SAR ditutup, dan akan dilanjutkan dengan pemantauan," ujar Hery.
Hery menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut. Dirinya juga turut mengucapkan permohonan maaf lantaran belum bisa menemukan para korban.
"Kami atas nama keluarga besar Basarnas Medan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami memahami betapa besar harapan keluarga, dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila upaya kami belum mampu memenuhi harapan tersebut," ungkapnya.
Meskipun operasi SAR resmi ditutup, pihaknya tetap membuka komunikasi dan koordinasi apabila terdapat informasi atau perkembangan baru di kemudian hari.
Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe, Pakpak Bharat, pada Rabu 23 April 2025.
Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) itu diduga disebabkan selip ban. Mobil pun terjun ke jurang sedalam lebih kurang 70 meter yang di bawahnya terdapat sungai dan airnya mengalir deras.
Berdasarkan data Basarnas Medan, ada tiga orang penumpang yang hilang, yakni Heri (50), Gigi (40) dan Zuato Balkiah (37).
Dalam proses pencarian korban, Basarnas mengaku mengalami kendala, seperti arus sungai yang cukup serta area bibir sungai yang licin.
Setelah dilakukan proses pencarian, salah satu korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Minggu 27 April 2025.
Tag
Berita Terkait
-
Dasco: Anak Korban Bencana Sumatera Jangan Dipaksa Sekolah Dulu, Wajib Trauma Healing
-
Banjir Dahsyat Sumut, Benarkah Ulah Korporasi Raksasa Asing dan Astra di Baliknya?
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut
-
Hati Ivan Gunawan Tergerak, Salurkan Rp150 Juta untuk Korban Banjir Sumatera Lewat Mandjha Hijab
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan