SuaraSumut.id - Keberadaan PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) dinilai telah memicu berbagai bentuk krisis sosial dan ekologis. Mulai dari rusaknya alam dan keseimbangan ekosistem serta rentetan bencana ekologis.
Ephorus bahkan menyerukan untuk menutup pabrik pulp PT TPL. Menurutnya, saat ini kondisi sekitar Tanah Batak sangat krisis.
HKBP telah empat kali melaksanakan doa bersama ribuan warga agar Tuhan melihat arak-arakan barisan memperjuangkan kelestarian ciptaan Tuhan.
Untuk mempertegas seruannya, Ephorus HKBP, Pdt Victor Tinambunan, melakukan pertemuan dengan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, pada Kamis 22 Mei 2025.
Pertemuan dilakukan di Kantor Kementerian Kehutanan Indonesia, Jakarta. Pada pertemuan itu, Ephorus didampingi Ketua Umum PSBI, yang juga Ketua Yayasan UHN, Dr Effendi MS Simbolon.
Dihadapan Menhut Raja Juli Antoni, Ephorus membeberkan soal kawasan hutan di sekitar Tele dimohon untuk dilepas dari kawasaan hutan agar bisa dikelola. Status lahan tersebut adalah hibah masyarakat.
"Nah, Tele, Kabupaten Samosir hingga Dairi dirambah terus oleh TPL. Kawasan hutan di sekitar Taput dan Humbahas agar dikelola oleh HKBP, dan ada kejelasan," katanya dalam keterangan yang diterima.
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, pada kesempatan itu mengatakan, akan menindaklanjuti.
Pemerinrah melalui KLHK tahun 2022 sudah pernah melakukan kajian terkait audit lingkungan yang menunjukkan kerusakan.
"Merambah tidak hanya di wilayah HTI, kenyataannya mereka mengambil hutan-hutan rakyat. Ada istilah ekoteologi, yaitu menekankan pentingnya menjaga ciptaan Tuhan dan menumbuhkan kesadaran spiritual tentang tanggung jawab terhadap lingkungan," ujarnya.
Sebelumnya, Victor Tinambunan mengatakan, menjaga dan melestarikan lingkungan Tuhan merupakan tanggung jawab bersama.
Sebab, ada beberapa pertimbangan, 1 dari 10 ancaman global, krisis ekologis atau perubahan iklim berada di urutan nomor 1, ini ancaman yang sangat mengerikan.
"Jika tidak ada tindakan untuk ancaman global maka kita akan menghadapi kiamat prematur. Orang Kristen percaya bahwa diakhir zaman dihantarkan oleh Tuhan tapi melihat kondisi sekarang bisa akhir datang karena kita rampas dari tangan Tuhan. Ini muncul karena dari penyakit yang dimiliki manusia karena kerakusan," kata Victor.
Dirinya juga menekankan kepada pengikut HKBP untuk merawat alam ciptaan Tuhan, dan ditekankan HKBP menentang segala tindakan yang merusak alam.
Sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ada dua yang secara khusus yang berkaitan dengan tugas alam merawat alam.
Tag
Berita Terkait
-
Masyarakat Adat Serawai dan Perlawanan Sunyi di Pesisir Seluma
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Konflik Memanas, Ari Lasso Gandeng Pengacara untuk Hadapi Ade Tya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih