Suhardiman
Kamis, 31 Juli 2025 | 13:24 WIB
Massa merusak rumah doa umat kristen di Padang, Sumatera Barat. [Ist]

SuaraSumut.id - Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt. Dr. Viktor Tinambunan memberikan tanggapan soal pembubaran dan perusakan rumah doa jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Viktor Tinambunan menjelaskan salah satu di antara penentu kemajuan satu bangsa adalah kerukunan antar umat yang berbeda agama, suku, pilihan politik dan lain-lain.

"Sayang sekali sudah begitu lama enerji dan pikiran kita terkuras oleh masalah intoleransi," katanya kepada SuaraSumut.id, Rabu 30 Juli 2025.

Penyebab dari kejadian ini, kata Viktor, tidak diketahui secara jelas apakah ada kepentingan kelompok tertentu dari dalam negeri atau asing.

"Yang jelas kita masyarakatlah yang harus mengusahakan kerukunan dari kesadaran kita sendiri supaya kita bisa lebih maju," ucapnya.

Seperti menjadi harapan bersama, Viktor melanjutkan, tidak ada orang atau kelompok orang yang berusaha menggunakan agama sebagai kendaraan atau tunggangan politik.

"Dan sekiranya itu ada, ya kita pemeluk agama inilah yang harus tegas menolak agama digunakan sebagai kendaraan politik kepentingan sempit," imbuhnya.

Dirinya mengajak semua pihak untuk waspada jangan sampai kejadian seperti ini mengalihkan perhatian pada masalah yang lebih serius yang harus diperjuangan bersama, seperti mengatasi korupsi, narkoba, judi, human trafficking dan krisis lingkungan hidup.

Proses Hukum

Ia juga meminta agar pelaku pembubaran dan perusakan tersebut diproses secara hukum agar menimbulkan efek jera.

"Supaya proses hukum yang adil diberlakukan kepada para pelaku sebagai efek jera. Kita maafkan mereka tetapi hukum tetap berjalan. Jadi hukuman yang seadil-adilnya,menurut saya, tidak bicara hukuman berat," ungkapnya.

Pemerintah, kata dia, pasti sanggup mengatasi masalah ini dan diharapkan tidak terjadi lagi di masa depan.

"Kita topang pemerintah untuk dapat mengatasi masalah seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Kita pun sebagai bangsa yang besar bisa lebih maju dan disegani di tingkat internasional," tukasnya.

Diketahui, sekelompok warga membubarkan ibadah di rumah doa jemaah Kristen di Padang, pada Minggu pada 27 Juli 2025.

Dalam insiden tersebut, terjadi kepanikan di kalangan jemaat, termasuk anak-anak, serta aksi perusakan fasilitas oleh massa.

Load More