SuaraSumut.id - Pemerintah pusat mencairkan dana otonomi khusus (otsus) Aceh tahap kedua tahun 2025 sebesar Rp 1,5 triliun ke rekening umum kas daerah (RKUD) Provinsi Aceh. Kabar ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Reza Saputra.
"Alhamdulillah dana otsus tahap dua cair hari ini sebesar Rp1,5 triliun, sudah masuk ke RKUD," katanya melansir Antara, Kamis 31 Juli 2025.
Dana otsus tersebut seluruhnya diperuntukkan ke pemerintah provinsi. Sedangkan jatah kabupaten/kota sekitar Rp 438 miliar lagi belum ditransfer pusat.
Hal ini dikarenakan 23 kabupaten/kota se Aceh belum memenuhi pengajuan syarat pencairan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Kabupaten/kota belum ada yang cukup syarat mengusulkan pencairan, yang sudah hampir siap kalau tidak salah hanya Kota Banda Aceh," ujarnya.
Mulai 2025 ini, kata Reza, pengusulan pencairan dana otsus Aceh tidak lagi harus menunggu kabupaten/kota memenuhi persyaratan.
"Begitu siap pelaporan syarat pengusulan, langsung bisa kita ajukan. Ini memang peraturan dari Kementerian Keuangan," ujarnya.
Pencairan dana otsus tahap kedua ini diusulkan sejak 30 Juni 2025 atau setelah memenuhi persyaratannya. Seperti penyampaian syarat salur, laporan realisasi dan kinerja yang meliputi realisasi penyerapan minimal 50 persen, capaian kinerja/output minimal 15 persen, dan realisasi dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya.
"Keseluruhan, proses pencairan dana otsus Aceh terdiri dari empat tahap, yang masing-masing tahapannya harus memenuhi syarat salur yang telah ditentukan," jelasnya.
Dirinya mengakui bahwa pencairan dana otsus Aceh tahap kedua ini memang mengalami sedikit keterlambatan, seharusnya pada Juni 2025.
"Ini terjadi imbas dari keterlambatan pencairan tahap pertama yang seharusnya pada April, tetapi bergeser ke bulan Mei 2025," kata Reza Saputra.
Sebagai informasi, total jatah dana otsus Aceh untuk 2025 sekitar Rp 4,3 triliun. Dari jumlah tersebut, diperuntukkan kepada pemerintah kabupaten/kota sebesar Rp 973 miliar. Selebihnya, di pemerintahan provinsi.
Berita Terkait
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
94 Persen Site Telkomsel di Aceh Telah Pulih Pascabencana
-
Relawan PNM Kembali Turun Langsung Salurkan Bantuan dan Kuatkan Korban Bencana
-
Warung Makan di Aceh Tamiang Bangkit Usai Kementerian PU Bersihkan Akses Jalan
-
BSI dan PLN Hadirkan SPKLU Berbasis Masjid di Medan
-
Pria 54 Tahun Tewas Bersimbah Darah di Aceh Timur, Terduga Pelaku Menyerahkan Diri