- Dua orang perwakilan IPB University menemui Feny Siregar, mahasiswi korban pemukulan pekerja TPL
- Feny menjalani perawatan di RS Harapan Pematangsiantar
- Feny Siregar tengah melakukan riset tugas akhir skripsi saat terjadi bentrok
SuaraSumut.id - Dua orang perwakilan IPB University datang dari Bogor untuk menemui Feny Siregar, mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, di rumah keluarganya di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis 25 September 2025.
Keduanya adalah Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University Prof. Dr. Sofyan Sjaf, S.Pt, M.Si dan dosen Rajin Gandi S. KPm., M.Si.
Mereka menjalankan tugas dari Rektor IPB Rektor IPB University Arif Satria untuk menemui dan memintai konfirmasi dari Feny Siregar, satu dari puluhan korban luka-luka akibat pemukulan pekerja PT Toba Pulp Lestari (TPL) saat menyerang masyarakat adat Sihaporas di kawasan Danau Toba, Buttu Pangaturan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, pada Senin 22 September 2025.
Setelah berbincang dan memintai keterangan dari Feny, kurang lebih dua jam, keduanya pulang sembari menyalami Feny dan ibunya. Feny menjalani perawatan di RS Harapan Pematangsiantar sejak Senin, dan kembali ke rumah, Rabu (24/9/2025).
Saat kejadian bentrok, Feny Siregar, tengah melakukan riset tugas akhir skripsi dengan obyek peran perempuan dalam Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Sihaporas (Lamtoras). Feny duduk di semester IX.
Penelitian tersebut adalah bagian dari melengkapi skripsinya yang direncanakan berjudul Hubungan Pembagian Kerja dengan Tingkat Partisipasi Petani Huta Sihaporas dalam Gerakan Konflik Agraria: Perspektif Gender.
“Keduanya, Pak Sofjan dan Pak gandi adalah dosen departemenku, Fakultas Ekologi Manusia. Terakhir keduanya mengajar saya di semester 4, mata kuliah mayor,” kata Feny kepada wartawan.
Pada pertemuan itu, hadir juga Pastor Walden Sitanggang OFMCAP Ketua Yayasan Justice, Peace, and Integrity of Creation/Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (JPIC/KPKC) Kapusin, Keuskupan Agung Medan, dan Ketua Pelaksana Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Tano Batak Jhontoni Tarihoran.
Jhontoni Tarihoran yang ikut menyaksikan pertemuai mengatakan, IPB berkomitmen melindungi Feny Siregar atas kekerasan yang dialaminya saat terjadi peneyrangan pihak pekerja PT TPL.
"Feny Siregar mendapat penguatan atau dukungan dari IPB pascakekerasan yang dialaminya, saat terjadinya penyerangan pihak PT TPL pada Senin, 22 Sepetember 2025 yang lalu di Sihaporas,” kata Jhontoni.
Feny merupakan mahasiswa IPB yang sedang melakukan riset penelitian di komunitas Lembaga Adat Keturunan Oppu Mamontang Laut Ambarita di Sihaporas. Penelitian tersebut adalah bagian dari melengkapi penulisan skripsinya.
"IPB akan melindungi Feny serta mendukung proses penelitian dalam menyusun skripsinya. Tindak lanjut dari masalah ini, akan kami bicarakan dengan pimpinan IPB. Tentang upaya-upaya hukum lainnya nanti akan saya konsultasikan dengan pimpinnan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Feny Siregar diduga menjadi korban pemukulan saat melakukan riset tugas akhir skripsi dengan obyek Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) yang terletak di kawasan Danau Toba, Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin (22/9/2025).
Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan, telah menugaskan Dekan Fema IPB University, Sofyan Sjaf, untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Polda Sumatera Utara, untuk mengetahui kronologi kejadian.
Saat kejadian, terjadi bentrok antara warga dengan PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) hingga mengakibatkan puluhan orang terluka karena sengketa lahan.
Berita Terkait
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
PT Toba Pulp Lestari Milik Siapa? Pernah Ditutup Gus Dur, Disorot Imbas Banjir Sumatera
-
Menguak Pemilik PT Toba Pulp Lestari, Benarkah Luhut di Balik Raksasa Kertas Ini?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial