- Sejumlah biarawan dan biarawati mengunjungi masyarakat adat Sihaporas untuk mendengar keluhan korban penyerangan pekerja PT TPL.
- Warga Sihaporas mengalami trauma, kehilangan akses ladang, dan kesulitan ekonomi akibat tindakan pekerja PT TPL.
- Para pastor menilai kondisi warga sebagai bentuk penindasan serius dan menyerukan perhatian pemerintah terhadap penderitaan mereka.
"Mereka nggak bisa disalahkan jika akhirnya mereka menjual yang tersisa untuk beli beras modal bertahan hidup," jelasnya.
Pastor Yosafat Ivo Sinaga OFMCap yang menjabat Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan tahun 2020-2023, mengatakan, seharusnya mereka diizinkan oleh pemerintah untuk melanjutkan pertaniannya sampai tanaman yang mereka upayakan itu berhasil. Kalau tidak, mereka hidup darimana? Anak-anak mereka butuh biaya untuk sekolah.
"Sekarang, kami berada di desa Sihaporas, yang pada tanggal 22 September yang lalu menjadi korban penyerangan oknum pekerja PT TPL. Serangan yang mengakibatkan 33 orang korban lula-luka, dan sembilan orang dirawat opname di rumah sakit," cetusnya.
Gerakan Solidaritas
Pastor Ivo mengatakan, kedatangan kali ini untuk melanjutkan gerakan solidaritas dan kepedulian sosial kepada para korban penganiayaan pekerja PT TPL, terutama kaum ibu dan perempuan.
"Kami telah menjeguk mereka di rumah sakit Harapan Siantar. Kami mendengar keluhan mereka. Bahwa perlakuan yang mereka terima sangat sadis, tidak berperikemanusiaan. Dan uuntuk melanjutkan gerakan solidaritas, kami kembali berkunjung ke sini. Kami juga mendengarkan kembali keluhan mereka, dan mereka sangat trauma dan takut," ujarnya.
Ivo berharap para pejabat, yang telah berkunjung ke Sihaporas pasca-kejadian, sebaiknya tidak selesai seketika.
Pada Jumat 26 September 2025, sejumlah pejabat negara seperti Wakil Bupati Simalungun, Kapolres Simalungun, Dandim Simalungun, dan Anggota DPR RI serta Anggota DPRD Kabupaten Simalungun, telah berkunjung ke Sihaporas pasca-kejadian.
Ia berseru kepada pemerintah, siapa pun yang sudah datang ke Sihaparoas, dalam pencitraan.
"Tetapi sunggguh-sungguh mendengar, lalu menyuarakan jeritan dan tangisan masyarakat ini supaya benar-benar didengar pemeritah," katanya.
Pastor Ivo yang dalam khotbahnya kerap menyelipkan lelucon perumpaan, para petani mengeluhkan, pertanian mereka telah dirusak pekerja PT TPL.
"Ladang mereka ruak. Cabe, jahe dan lain-lain. Mereka butuh segera boleh berladang, sebab mereka butuh ke ladang untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya," ucapnya.
Sementara itu, Pastor Walden Sitanggang OFMCap ikut merasakan penderitaan warga Lamtoras Sihaporas. Menurutnya, masyarakat perlu ladang untuk mencari nafkah.
Warga tidak hanya mengalami luka dan trauma karena kekerasan fisik, warga Lamtoras Sihaporas juga tidak bisa mengelola tanaman yang sudah diupayakan mereka untuk menjadi sumber nafkah mereka.
"Mereka tidak bisa ke ladang karena jalan diputus dan diportal oleh pihak PT TPL. Tanaman mereka juga sebagian sudah dirusak oleh pihak PT TPL," jelasnya.
Berita Terkait
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
PT Toba Pulp Lestari Milik Siapa? Pernah Ditutup Gus Dur, Disorot Imbas Banjir Sumatera
-
Menguak Pemilik PT Toba Pulp Lestari, Benarkah Luhut di Balik Raksasa Kertas Ini?
-
Dituding Jadi Biang Bencana Banjir Sumut, PT Toba Pulp Lestari: Operasional Kami 'TAAT' Aturan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial