-
Banjir besar rendam 34 gampong atau desa dan 5.465 warga terdampak.
-
BPBK Aceh Jaya kerahkan tim reaksi cepat bantu evakuasi.
-
Bupati Safwandi perintahkan percepatan penanganan dan koordinasi lintas sektor.
SuaraSumut.id - Sebanyak 34 gampong atau desa di Aceh Jaya terendam banjir besar akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (18/10/2025) hingga Senin (20/10/2025).
Peristiwa ini menyebabkan ribuan warga terdampak dan memaksa pemerintah daerah bergerak cepat melakukan penanganan darurat.
"Debit air meningkat karena curah hujan tinggi, sementara daya tampung sungai tidak mencukupi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, AG Suhadi.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBK Aceh Jaya, banjir Aceh Jaya telah berdampak terhadap 1.776 kepala keluarga (KK) atau 5.465 jiwa. Air yang meluap dari sejumlah sungai menyebabkan permukiman warga di delapan kecamatan terendam dengan ketinggian bervariasi.
Delapan wilayah terdampak itu meliputi tiga gampong di Kecamatan Panga, sembilan gampong di Kecamatan Darul Hikmah, tujuh gampong di Kecamatan Setia Bakti, tujuh gampong di Kecamatan Krueng Sabee, serta masing-masing tiga gampong di Kecamatan Jaya dan Kecamatan Sampoiniet.
Sementara itu, Kecamatan Teunom dan Pasie Raya masing-masing terdapat satu gampong yang ikut terendam.
Suhadi menyebutkan, tim reaksi cepat (TRC) dari BPBK Aceh Jaya bersama unsur TNI, Polri, Damkar, Dinas Sosial, PMI, dan tim SAR telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak serta melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan.
"Kebutuhan mendesak untuk penanganan pascabencana ini, antara lain pembangunan tanggul pengendali banjir, perkuatan tebing sungai, jetty di muara sungai, serta pengerukan saluran air di titik-titik rawan," ujar Suhadi.
Sementara itu, Bupati Aceh Jaya Safwandi menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor agar penanganan di lapangan berjalan efektif dan kebutuhan warga dapat segera terpenuhi. Ia juga memastikan pemerintah daerah akan mengidentifikasi infrastruktur pengendali banjir yang rusak dan segera mengajukan perbaikan ke pemerintah provinsi maupun pusat.
“Saya minta setiap instansi bergerak cepat. Kita harus siaga penuh, karena curah hujan masih tinggi dan debit air di beberapa wilayah belum stabil," tegas Safwandi. (antara)
Berita Terkait
-
Dari Ferry Irwandi hingga Praz Teguh: Deretan Figur Publik yang Turun Tangan Bantu Korban Bencana
-
MMKSI Berikan Program Khusus Bagi Pemilik Kendaraan Mitsubishi Terdampak Banjir Sumatera
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Banjir Rob Meluas di Jakarta Utara, Genangan Capai 40 Sentimeter
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan