- Kelembapan tinggi dan air kotor saat musim hujan memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit.
- Paparan air banjir yang mengandung kotoran dan bahan kimia dapat menyebabkan iritasi dan infeksi kulit.
- Menjaga kebersihan dan mengeringkan kulit segera setelah terkena air banjir dapat mencegah penyakit kulit.
SuaraSumut.id - Masalah kulit yang sering muncul saat musim hujan dan banjir meliputi beberapa kondisi akibat kelembapan tinggi dan paparan air kotor.
Penyakit kulit sering muncul saat banjir dan musim hujan karena beberapa faktor utama. Pertama, kondisi kulit yang lembap dalam waktu lama selama musim hujan dan banjir memicu pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab infeksi.
Kedua, air banjir biasanya mengandung banyak kotoran, bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, serta bahan kimia dan alergen yang dapat menimbulkan iritasi, dermatitis kontak, hingga infeksi kulit jika mengenai kulit yang terluka atau sensitif.
Ketiga, lingkungan yang lembap dan sulit menjaga kebersihan saat banjir memperbesar risiko infeksi dan peradangan pada kulit.
Keadaan ini meningkatkan kemungkinan munculnya infeksi jamur, dermatitis, folikulitis, kutu air, dan infeksi bakteri pada kulit.
Dengan demikian, paparan air kotor, kelembapan tinggi, dan gangguan kebersihan selama banjir dan musim hujan menjadi penyebab utama mengapa penyakit kulit mudah muncul pada kondisi tersebut.
Pencegahan utama adalah menjaga kebersihan kulit, menghindari kontak terlalu lama dengan air banjir, dan segera membersihkan luka untuk mencegah infeksi.
Berikut masalah kulit yang umum ditemukan saat musim hujan dan banjjr adalah:
- Infeksi jamur seperti tinea corporis (kurap) atau panu, terutama di area lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, dan bawah payudara karena kelembapan yang tinggi.
- Dermatitis kontak akibat sering terpapar air banjir yang mengandung bakteri, bahan kimia, dan alergen.
- Infeksi bakteri seperti impetigo dan folikulitis, yang bisa terjadi saat kulit terluka lalu terkena air kotor.
- Eksim atau dermatitis atopik yang bisa kambuh karena udara lembab dan dingin merusak penghalang kulit.
- Gatal-gatal atau urtikaria (biduran) akibat perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin.
- Biang keringat dapat juga muncul akibat kelembapan tinggi.
Pencegahan penting dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, segera mandi setelah terkena air hujan atau banjir, menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta menghindari memakai pakaian basah terlalu lama.
Berita Terkait
-
Jangan Terjebak Ekspektasi, Ini Cara Sehat Mengelola Tekanan Sosial
-
Jangan Anggap Sepele! Larangan Selama Kehamilan yang Sering Diabaikan
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Udah Rajin Nge-gym tapi Hasilnya Zonk? Jangan-jangan 7 'Blunder' Ini Biang Keroknya!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jejak Harimau Sumatera Gegerkan Simatohir Tapsel, Warga Temukan Ikan Ternak Mati
-
Motor Polisi Dibakar Saat Gerebek Narkoba di Deli Serdang, 4 Orang Ditangkap
-
Detik-detik Polsek Muara Batang Gadis Dibakar Massa
-
Bawa Bantuan Korban Banjir, Helikopter TNI AU Mendarat di Landasan Penuh Lumpur Aceh Tamiang
-
Penyaluran LPG Subsidi di Banda Aceh Naik 40 Persen dari Kondisi Normal