Suhardiman
Minggu, 30 November 2025 | 17:04 WIB
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem saat menyerahkan bantuan kepada pengungsi, di Aceh Utara, Minggu (30/11/2025). (ANTARA/HO/Tim Gubernur Aceh)
Baca 10 detik
  • Gubernur Aceh, Mualem, menyalurkan bantuan 10 ton beras ke dapur umum pengungsi di Aceh Utara pada Minggu, 30 November 2025.
  • Distribusi bantuan sulit karena jalur darat terputus di beberapa wilayah, memaksa penggunaan transportasi udara dan laut.
  • Prioritas pemulihan pemerintah daerah adalah mengembalikan listrik dan jaringan komunikasi bagi masyarakat terdampak bencana.

SuaraSumut.id - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem menyalurkan bantuan berupa 10 ton beras ke sejumlah titik pengungsian yang membuka dapur umum di sepanjang jalan nasional Banda Aceh-Medan, Kabupaten Aceh Utara, Minggu, 30 November 2025.

Mualem menjelaskan bahwa distribusi bantuan menghadapi kendala karena sejumlah wilayah tidak dapat diakses menggunakan transportasi darat.

"Kami mengantar bantuan ke semua pelosok di seluruh Aceh. Kendala dalam distribusi bantuan karena ada wilayah yang tidak dapat diakses transportasi," kata Mualem, melansir Antara.

Penyaluran Lewat Udara dan Darat

Karena jalur darat terputus, Mualem terpaksa menggunakan pesawat dari Banda Aceh menuju Aceh Utara. Ia secara simbolis menyerahkan bantuan di Pendopo Bupati Aceh Utara, sebelum bergerak langsung bersama rombongan untuk menyalurkan bantuan kepada para pengungsi di pinggir jalan nasional.

Titik-titik yang dikunjungi antara lain Alue Gunto (Syamtalira Aron), Geumata dan Meunasah Reudeup (Lhoksukon), Keude Sampoiniet (Baktiya Barat), serta Panton Labu (Tanah Jambo Aye).

Di beberapa lokasi, seperti Cot Mane (Baktiya), banjir masih merendam jalan lintas nasional dengan ketinggian air mencapai sekitar 70 centimeter.

Mualem menegaskan bahwa wilayah yang baru bisa ditempuh lewat darat sementara ini hanya sampai Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.

"Untuk wilayah lain akan kita tempuh lewat darat, laut, dan udara," ujarnya.

Mualem juga menegaskan untuk listrik dan jaringan komunikasi menjadi prioritas pemulihan. Karena itu pemerintah Aceh terus berkoordinasi supaya listrik dan sinyal komunikasi bisa dipulihkan secepat mungkin.

"Kami usahakan secepat mungkin bantuan sampai kepada masyarakat terdampak," tegas Mualem.

Sementara itu, Keuchik (Kepala Desa) Alue Gunto, M Umar, mengatakan warganya sudah empat malam mengungsi di pinggir jalan nasional. Desa ini direndam air setinggi dua meter.

"Bantuan sangat kami butuhkan karena disini tidak ada barang. Beras yang sudah kena air itu kami masak. Baru malam ini bantuan datang. Sekitar 120 KK mengungsi," katanya.

Load More