- Air yang masuk ke mesin motor pasca banjir merusak karakteristik pelumas, meningkatkan risiko keausan komponen serius.
- Menyalakan motor segera setelah terendam air memperparah kerusakan karena oli bercampur air kehilangan fungsi proteksi.
- Prosedur perbaikan meliputi pengecekan busi, penggantian oli gear matic, dan pengeringan sistem kelistrikan.
SuaraSumut.id - Bencana banjir tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga menghantam sektor transportasi pribadi.
Salah satu dampak yang paling sering dirasakan masyarakat adalah kerusakan pada kendaraan bermotor, terutama motor yang terendam air dalam waktu lama.
Banyak warga mencoba menyalakan motor setelah air surut, padahal tindakan tersebut justru dapat memperparah kerusakan.
Menurut Technical Specialist Pertamina Lubricants, Tri Purwanto, air yang masuk ke mesin dapat mengubah karakteristik pelumas secara signifikan, sehingga tidak lagi mampu melindungi komponen mesin dari gesekan.
Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat mempercepat keausan komponen, menurunkan performa mesin, dan meningkatkan risiko kerusakan serius termasuk korosi.
Mengapa Motor Tidak Boleh Langsung Dinyalakan Setelah Banjir?
Saat motor terendam, air dapat masuk ke berbagai bagian mesin. Oli yang tercampur air akan berubah warna menjadi kecokelatan, keruh, dan berbusa seperti susu.
Kondisi ini menunjukkan pelumas sudah kehilangan kemampuan melumasi dan justru bisa mempercepat kerusakan.
Tri mengatakan bahwa oli yang sudah tercampur air air harus segera dikuras atau dilakukan flushing.
Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada sisa air di dalam mesin sebelum diisi oli baru.
Langkah Perbaikan yang Harus Dilakukan Setelah Motor Terendam Banjir
Agar kendaraan kembali aman digunakan, berikut prosedur perbaikan yang disarankan:
- Periksa ruang bakar dan lepaskan busi untuk memastikan tidak ada air yang masuk.
- Untuk motor matic, cek oli gear dan ganti jika ditemukan indikasi pencampuran air.
- Cek filter udara dan knalpot agar benar-benar kering sebelum motor dinyalakan.
- Periksa sistem kelistrikan, terutama kabel dan soket, untuk menghindari korsleting akibat sisa air.
Berita Terkait
-
Romantisasi Ketangguhan Warga: Bukti Kegagalan Negara dalam Mengurus Bencana?
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Logistik Aceh Kembali Bernapas: Jembatan Bailey Krueng Tingkeum Resmi Difungsikan
-
Kritik Pedas Ray Rangkuti: Di Indonesia, Musibah Sering Jadi Peluang Bisnis Pejabat!
-
Panduan Hidup Sehat: Cara Meningkatkan Imunitas agar Tidak Gampang Sakit
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih