- Beredar isu Polres dan Kodim Aceh Tengah menjual beras bantuan pascabencana, menimbulkan keresahan warga setempat.
- Bupati Aceh Tengah mengklarifikasi bahwa yang dijual adalah beras reguler Bulog melalui program GPM yang terstruktur.
- TNI-Polri hanya membantu penyaluran beras murah GPM demi menjaga stabilitas harga dan ketertiban pasar.
SuaraSumut.id - Di tengah situasi darurat pasca banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Aceh Tengah, beredar kabar mengenai adanya dugaan penjualan beras bantuan bencana oleh Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106.
Informasi tersebut dengan cepat menyebar dan menimbulkan keresahan, terutama bagi warga yang masih terisolasi akibat bencana tersebut.
Bupati Aceh Tengah Haili Yoga pun memberikan klarifikasi terkait kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa beras yang dijual bukanlah beras bantuan bencana, melainkan beras reguler Bulog atau beras program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Beras itu dijual dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah, untuk menjaga stabilitas harga pasar di tengah keadaan darurat.
"Untuk mencegah kepanikan, antrean panjang, hingga potensi kericuhan, Forkopimda bersama Bulog memutuskan agar proses penyaluran dibantu oleh aparat Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106. Dengan cara ini masyarakat tetap dapat memperoleh beras murah secara tertib, aman, dan terkontrol," kata Haili, melansir Antara, Jumat 5 Desember 2025.
Kebijakan penjualan beras GPM untuk merespon permintaan masyarakat yang sebelumnya mendatangi gudang Bulog akibat mulai terjadinya kelangkaan beras di pasaran pasca bencana banjir dan tanah longsor di daerah itu.
Berikut tiga poin klarifikasi terkait hal ini yaitu :
1. Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah tidak pernah memperjualbelikan beras bantuan bencana.
2. Keterlibatan personel TNI-Polri hanya sebatas membantu proses penyaluran dan penjualan beras murah GPM dari gudang Bulog untuk masyarakat.
3. Langkah ini merupakan keputusan bersama Forkopimda Aceh Tengahdan Bulog sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pangan dan mencegah gejolak harga selama masa bencana.
"Jadi informasi yang beredar bahwa TNI-Polri menjual beras bantuan bencana adalah tidak benar, menyesatkan, dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan," katanya.
Berita Terkait
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir
-
Banjir Rob Jakarta Berangsur Turun, Pramono Anung: Mudah-Mudahan Segera Normal
-
Promo Superindo Hari Ini: 5 Desember, Belanja Hemat Daging Ayam hingga Diskon Beras Pulen
-
Wuling Hadirkan Program Siaga Banjir Sumatera Bantu Pelanggan Terdampak
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Benarkah Aparat Menjual Beras Bantuan Bencana di Aceh Tengah?
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga
-
Siap-siap! Ini Daftar Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Sumut Sepanjang Desember
-
5 Tanaman Gantung Minimalis untuk Dekorasi Natal Hemat Tempat dan Tetap Estetis