Riki Chandra
Sabtu, 27 Desember 2025 | 23:50 WIB
Kementerian PU kerja siang malam perbaikan jalan warga di Aceh Tamiang. [Suara/com / M. Aribowo]
Baca 10 detik
  • Kementerian PU kerja siang malam pulihkan jalan nasional Aceh Tamiang.
  • Pembersihan banjir percepat distribusi logistik mobilitas warga layanan publik penting.
  • Akses Medan Aceh kembali terbuka meski padat merayap kendaraan lintas.

SuaraSumut.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus mempercepat penanganan infrastruktur terdampak bencana alam di Provinsi Aceh. Fokus yang dilakukan saat ini adalah pembersihan jalan nasional serta pemulihan akses vital masyarakat yang terganggu akibat banjir bandang di sejumlah wilayah, terutama Kabupaten Aceh Tamiang.

Langkah cepat ini menjadi krusial mengingat jalan nasional berperan penting sebagai jalur distribusi logistik, mobilitas warga, hingga akses layanan publik. Dalam upaya mempercepat pemulihan, Direktorat Jenderal Bina Marga menurunkan tim yang bekerja secara intensif.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 Provinsi Aceh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Ardian Adhitama, mengatakan tim di lapangan bekerja dengan sistem dua shift demi mempercepat pemulihan akses transportasi dan pelayanan publik.

“Kita bekerja siang malam di tempat. Jadi untuk yang ngisi siang, kita mulai dari sekitar pukul 08.00 sampai pukul 05.00 sore, habis itu kami istirahat dan dimulai di sekitar pukul 08.00 malam sampai sekitar 11.00 malam,” kata Ardian di Aceh Tamiang, Sabtu 27 Desember 2025.

Menurutnya, pola kerja tersebut baru dilakukan sekitar satu minggu terakhir, seiring meningkatnya kebutuhan percepatan penanganan pascabencana. Saat ini, prioritas utama difokuskan pada pembersihan jalan nasional yang terdampak.

“Untuk saat ini kami prioritas untuk pembersihan jalan nasional. Kami di bawah Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Bina Marga
di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh, di Satker wilayah satu,” jelasnya.

Selain jalan nasional, Ardian menyebut pihaknya juga turut menangani pembersihan jalan non-nasional di wilayah perkotaan sesuai arahan pimpinan. Pembersihan dalam kota telah dilakukan secara bertahap sejak awal Desember.

“Kami untuk pembersihan kota memang sudah kami laksanakan hampir empat minggu ini, dari tanggal 4 sudah mulai pembersihan dalam kota. Walaupun jalan non-nasional, tetap kita tangani juga. Secara keseluruhan kota itu sudah bersih,” katanya.

Tak hanya itu, petugas Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU juga menangani sejumlah titik yang sebelumnya sulit diakses warga akibat timbunan material banjir. Ardian memastikan sebagian besar akses tersebut kini sudah kembali terbuka.

“Selain itu, kita juga ada penanganan untuk lokasi-lokasi yang membutuhkan akses warga karena ada beberapa titik yang belum bisa diakses waktu itu. Alhamdulillah sudah tertangani,” ungkapnya.

Saat ini, proses pembersihan masih berlangsung di wilayah Lubuk Sidup. Ardian optimistis akses di kawasan tersebut dapat segera dibuka dalam waktu dekat.

“Kita ada di Lubuk Sidup, sampai sekarang masih berproses. Mudah-mudahan tiga hari ini bisa tembus,” ujarnya.

Pihaknya juga membantu pembersihan fasilitas umum dan perkantoran yang sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk pusat layanan kesehatan.

“Penanganan juga kami lakukan di perkantoran maupun tempat-tempat yang dirasa warga membutuhkan, seperti Puskesmas, juga kami bantu untuk pembersihan,” pungkas Ardian.

Amatan di lokasi, kendaraan yang melintas dari Medan menuju Aceh, sudah dapat melewati Jalan Iskandar Muda, Kuala Simpang Aceh Tamiang.

Load More