SuaraSumut.id - Kisah pilu dialami 23 pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Pasalnya mereka gagal mengibarkan bendera merah putih dalam peringatan Hari Raya Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-75.
Mereka ini merupakan bagian dari 35 orang yang telah mengikuti pelatihan sebagai paskibraka. Namun hanya 12 orang yang akhirnya terpilih dalam upacara HUT RI ke-75 di halaman kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Dari 12 orang tersebut, enam di antaranya bertugas saat penaikan bendera. Sedangkan sisanya bertugas saat penurunan.
Baca Juga:Geger Temuan Bayi Lengkap Bersama Ari-ari di Denpasar, Polisi Kejar Pelaku
Hasya, seorang anggota paskibraka mencurahkan isi hatinya setelah mengetahui dirinya tak terpilih mengibarkan bendera merah putih.
Ia mengaku sedih sekaligus kecewa karena gagal bergabung bersama teman lainnya.
Meski begitu, ia tetap merasa bangga telah menjadi anggota Paskibraka Kota Pangkalpinang 2020.
"Kecewa itu pasti, tapi mau gimana lagi tidak bisa kita paksakan, tinggal menerima saja kami serahkan kepercayaan kami kepada pasukan 12 yang mengibarkan," ujar Hasya seperti dikutip dari klikbabel.com--jaringan Suara.com, Senin (17/8/2020)
Tetap Latihan
Baca Juga:Proyek Jalan Bypass-Mandalika Diundur Hingga Pertengahan 2021
Hasya mengatakan, meski sudah mengetahui kalau dirinya tak ikut serta dalam pengibaran bendera, tapi ia bersama teman-teman lainnya tetap menjalani latihan.
Mereka juga terpaksa harus membeli sendiri atribut paskribraka sendiri. Sebab pemerintah hanya menyediakan atribut kepada 12 orang yang bertugas.
Terlepas dari semuanya, Hasya merasa senang karena sudah menjadi anggota Paskibraka di tengah masa darurat akibat pandemi Covid-19.
"Tahun ini memang beda, kami kecewa, sedih. Tapi kami tetap bangga menjadi Paskibraka Kota Pangkalpinang tahun 2020 dimasa covid-19," kata Hasya memungkasi.