SuaraSumut.id - Tenaga medis Rumah Sakit Permata Bunda Medan menggelar aksi unjukrasa, Kamis (3/9/2020).
Mereka memprotes kebijakan manajemen rumah sakit yang memotong gaji karyawan selama masa pandemi Covid-19.
Selain itu, gaji yang menjadi hak mereka juga belum diberikan oleh pihak rumah sakit.
Salah seorang perawat, Yessi mengaku, gaji tersebut seharusnya mereka terima setiap bulan.
Baca Juga:Langgar Protokol Covid-19, ASN di Bengkayang Terancam Tak Dapat Uang Makan
Namun belakangan gaji tersebut dipotong sebesar 10 persen dan terlambat dibayarkan. Yessi mengaku gaji terakhir yang diterima pertengahan bulan Juli.
"Yang diterima itu pas pertengahan bulan Juli, untuk bulan Agustus belum. Itu yang kami tunggu-tunggu," kata Yessi.
Yessi menjelaskan, meski bekerja di rumah sakit bukan rujukan pasien Covid-19, namun para petugas medis setiap hari berhadapan dengan pasien yang bisa terpapar virus corona.
"Semua dihapuskan, puding tidak ada, vitamin tidak ada, padahal ini garda terdepan," ungkapnya.
Humas Rumah Sakit Permata Bunda, Helmi yang dikonfirmasi terkait aksi para karyawan, mengaku akan segera memenuhi tuntutan para karyawan.
Baca Juga:Cekcok Sengketa Tanah, Polisi Tewas Ditusuk di Empat Lawang
Menurut Helmi, alasan pihak rumah sakit tidak membayarkan gaji karena kondisi yang saat ini terjadi.
"Memang ada hak mereka seperti gaji, kita sudah berupaya menepatinya. Karena sekarang sedang Covid-19, ada penurunan pendapatan masyarakat, kita memang mengangsur-angsur. Apa yang menjadi tuntutan karyawan akan kita penuhi," katanya.
Pihak rumah sakit telah menerima tuntutan dari karyawan dan akan menindaklanjuti secepatnya.
Ia berharap, setelah ada penyelesaian hak hubungan rumah sakit dengan karyawan kembali harmonis.
"Tentu pada hari ini kan, mereka menuntut agar ada pembayaran seperti yang mereka minta. Akan kita selesaikan besok," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis