SuaraSumut.id - Kabupaten Batubara, Sumatera Utara memiliki mobil polymerase chain reaction (PCR) untuk memeriksa spesimen Covid-19. Mobil PCR ini dapat memeriksa sekitar 100 sampel dalam sehari.
Bupati Batubara Zahir mengatakan, mobil PCR ini akan memudahkan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Batubara ini kan dekat dengan Malaysia, jadi kita perlu penanganan cepat terkait upaya penanggulangan Covid-19," kata Zahir dilansir dari KabarMedan.com - jaringan Suara.com, Rabu (23/9/2020).
Zahir menambahkan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumya berkunjung ke sebuah rumah sakit di Batubara.
Baca Juga:Vaksin Covid-19 Untuk Anak Diprediksi Akan Jadi Lebih Lama, Mengapa?
Saat itu, kondisinya masih memprihatinkan. Namun, saat ini pihaknya sudah memiliki ruang isolasi bertekanan negatif.
"Kita berharap bisa ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Sumatera Utara yang sudah ada, yakni 6 (RS)," katanya.
Zahir mengatakan, pihaknya bergotong royong dan bekerja sama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara.
Apalagi, kata Zahir, Batubara sangat dekat dengan Malaysia. Sehingga arus pulang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia sangat sering dan perlu dilakukan penanganan cepat.
"Memang gejolak sosial di sana ketika ada orang yang memberi isyarat kepada pasien meninggal dikebumikan secara Covid-19, setelah 2-3 hari keluar hasil swab hasilnya negatif, bisa terjadi gejolak sosial," jelasnya.
Begitu juga saat dokter memvonis yang meninggal non Covid-19 lalu dikebumikan, lalu 3-4 hari kemudian hasilnya positif.
Baca Juga:Epidemiolog UGM Sebut Jika Mobilitas Warga Tak Distop, Ini yang Terjadi
Akan sangat banyak anggaran yang dikeluarkan untuk melacak siapa saja yang menjadi kontak langsung dengan almarhum. Misalnya dari bilal mayat, keluarga, dan lainnya.
Akan Datangkan 5 Mobil PCR
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengaku, akan ada 5 mobil PCR yang datang dari Jakarta ke Sumut.
"Nanti itu tergantung keputusan Kabupaten masing-masing. Dari segi kualitas kendaraan ini untuk PCR. Yang pastinya gugus tugas dalam waktu dekat akan ada 5 mobil PCR datang itu melakukan penyekatan-penyekatan, contoh di Kota Medan," kata Edy.
Edy mengatakan, Kota Medan memiliki 21 Kecamatan. Dari jumlah itu, ada 5 Kecamatan yang menyumbang sampa 3.600 yang terpapar dan akan disekat. Masyarakat yang diketahui sebagai kontak erat dengan pasien positif Covid-19 akan dilakukan pemeriksaan oleh mobil PCR.
"Untuk daerah-daerah efektif kah, itu yang tahu adalah masing-masing Kabupaten. Tapi saat berbeda dia konteksnya. Untuk itu percayakan Bupati dan Wali Kota untuk masing-masing mengendalikan kondisi Covid-19," jelasnya.
Mobil PCR, kata Edy, mampu memeriksa 99 sampel. Jika bekerja terus dengan baik dapat mencapai 240 sampel yang bisa di deteksi.
"Sosialisasikan ini, begitu sulit. Saat ini sudah ada 11 PCR dan sudah mampu melakukan sampai 3.000, melakukan pengecekan sampel, tracing, yang dilakukan oleh Satgas yang di sini," pungkasnya.