SuaraSumut.id - Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan beberapa pelaku usaha di Medan. Salah satunya adalah usaha penyewaan tunggangan kuda di Istana Maimun Medan. Mereka merasakan lesunya pendapatan akibat sepi wisatawan.
Salah seorang penyedia jasa tunggangan kuda, Jovin (30) mengatakan, sepinya wisatawan yang datang menjadi penyebab menurutnya omset.
"Selama pandemi penghasilan sangat menurun dibanding sebelum pandemi," kata Jovin di area Istana Maimun Medan, Kamis (29/10/2020).
Ia mengatakan omset dari usahanya menurun hingga 50 persen.Untuk mensiasati kondisi itu, ia terpaksa mencari sumber pendapatan lain.
Baca Juga:Epidemiolog: Liburan Tak Bahaya, Masyarakat dan Virus Corona Bahagia!
"Hampir separoh (50 persen). Memang kita sadari bahwa yang terdampak semua sektor usaha ya, makanya mensiasatinya dengan usaha lain," ujarnya.
Ia mengatakan, hanya beroperasi pada hari libur atau akhir pekan.
"Paling kita hanya beroperasi saat hari libur atau akhir pekan saja. Kalau hari biasa, ngerjain yang lain," ungkapnya.
Sepinya wisatawan yang datang ke Istana Maimun Medan saat pandemi juga diakui oleh pengelola, Tengku Ham saat ditemui di lokasi.
Jika sebelum pandemi, kata Tengku, saat libur panjang jumlah wisatawan yang datang sangat signifikan.
Baca Juga:Pemda Wonogiri Izinkan Warga Gelar Pesta Pernikahan Plus Hiburan, Tapi...
"Sangat terasa lah bedanya. Kalau sebelum pandemi masih ada anak sekolah yang datang untuk wisata sejarah. Sekarang udah gak ada," ujarnya.
Selama masa pandemi belum satu pun wisatawan manca negara yang datang. Padahal, salah satu pengunjung yang intens berkunjung adalah wisatawan asal Malaysia.
"Sampai hari ini belum ada (wisatawan mancanegara). Kalau biasnya kan banyak itu dari negara tetangga, Malaysia selain wisatawan lokal. Ini belum ada datang mereka," ujarnya.
Dari pantauan di lokasi, sejumlah masyarakat di Kota Medan memilih memanfaatkan hari libur dan cuti untuk berwisata di dalam kota.
Sejak siang beberapa wisatawan lokal mulai tampak berdatangan ke lokasi itu. Sebelum masuk ke ruang utama istana, para wisatawan diwajibkan untuk mencuci tangan di tempat yang disediakan.
Sebelum sampai di tempat pengambilan tiket, seluruh wisatawan wajib menjalani pengukuran suhu tubuh menggunakan alat thermo gun dari petugas.
"Kita wajibkan semua tamu yang datang untuk memakai masker. Kalau misalnya dia gak bawa, kita sediakan gratis," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis