SuaraSumut.id - Drakor Start-Up tengah naik daun. Selain diperankan dengan bintang-bintang populer seperti Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk, jalan ceritanya pun menarik perhatian penonton. Tapi tahukah Anda, ternyata ada beberapa pelajaran berharga seputar keuangan yang bisa diambil dari drakor yang satu ini.
Tayang di tvN dan Netflix, drama ini menceritakan tentang kehidupan anak-anak muda yang berusaha meraih mimpi mereka dengan mendirikan perusahaan start up. Demi mencapai mimpi tersebut mereka bersaing masuk Sand Box, Silicon Valley ala Korea Selatan.
Mereka ialah Seo Dal Mi dan Nam Do San, serta tiga rekan mereka lainnya yang akhirnya berhasil masuk ke Sand Box, mendirikan perusahaan rintisan yang menggunakan teknologi AI. Keduanya dibimbing oleh Han Ji Pyeong, pimpinan dan pendiri di SH Venture Capital, sebuah perusahaan yang memberikan pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan rintisan kecil.
Tentu saja, hal tersebut menjadikan drama ini memiliki begitu banyak pesan moral yang bisa diambil bagi generasi muda. Konsultan finansial Prita Ghozie, menjabarkan hal tersebut dalam Instagram pribadinya. Nah, penasaran nilai-nilai penting apa yang bisa kita petik dari drama yang masih on going ini? Berikut daftarnya menurut CEO & Co-Founder ZAP Finance ini.
Baca Juga:Perankan Orang Tak Mampu, Bae Suzy Pakai Tas Mewah di Drakor Start Up
1. Kamu harus memiliki rencana dan tujuan yang jelas
Semua karakter dalam drama ini, menurut Prita, memiliki rencana dan tujuan yang jelas terhadap masa depan mereka.
Han Ji Pyong misalnya, memiliki target menjadi orang sukses. Hidup sebagai yatim piatu yang penuh tantangan, membuat dia bertekad untuk menjadi pebisnis dan investor yang sukses. Namun, percaya atau tidak, dia masih memiliki jiwa penolongnya dengan menjadi seorang Angel Investor.
Sedangkan Seo Dal Mi sudah jelas, targetnya membuktikan bahwa dia tidak salah mengambil keputusan ketika lebih memilih tinggal bersama ayahnya ketika orangtuanya bercerai. Caranya, dimulai dengan masuk Sand Box.
Serta Nam Do San hanya ingin membangun perusahaan rintisan, Samsan Tech, bersama dua temannya. Sayangnya, business plannya tidak jelas.
"Belajar dari pengalaman karier diri sendiri, aku dapati bahwa kerja keras tanpa fokus hanya akan menghasilkan kesibukan tanpa kejelasan," kata Prita.
Baca Juga:Sinopsis Start-Up Episode 7 dan 8, Sosok Misterius Muncul di Sandbox
2. Jangan meremehkan diri sendiri
Atau, orang yang akan meremehkanmu. Jangan pernah merasa rendah dengan latar belakang pendidikan kita. Dalam Start Up dikisahkan bahwa Seo Dal Mi hanyalah lulusan SMA yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi.
Namun, sampailah dia pada titik kesadaran bahwa dia ingin mencapai level yang lebih tinggi dalam ke hidupan karir. Itu sebabnya, dia sadar butuh "kendaraan” yang berbeda. Hal ini yang mendasarinya memilih untuk merintis bisnis start up dan mengikuti program Top 12 Sandbox. Karena di program itu, mereka mendapatkan fasilitas untuk merintis ditemani mentor terbaik.
"Notes: Pendidikan tetaplah bekal utama, namun pengalaman juga akan berguna. Jika kita tidak punya bekal gelar akademis, maka terus cari dengan membangun pengalaman kerja sejak dini. Sadari, pada akhirnya, proses tidak akan mengingkari hasil," pesan dia lagi.
3. Miliki mentor yang baik
Selama hampir 3 tahun berusaha, Nam Do San hampir tidak pernah memperoleh kesuksesan dalam membangun Samsan Tech. Kondisi ini mulai berubah saat Han Ji Pyeong masuk ke dalam kehidupannya, menjadi mentor untuk bisnis dan hidupnya.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman tetap adalah guru terbaik. Bisa jadi kita menjadi top of the class pemenang kompetisi, dan lainnya. Namun, berbeda saat membangun karir dan bisnis, pengalaman senior kita dipastikan bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita," kata Prita.
Notes: Mentor adalah orang yang akan sangat berjasa dalam perjalanan karir kita. Percaya atau tidak, bukan hanya mentee yang akan mendapatkan manfaat, tetapi juga mentornya.
4. Terbuka dalam menerima masukan
Dari episode awal sangat terlihat bahwa banyak sekali masukan yang diberikan Ji Pyeong kepada Nam Do San di setiap pertemuannya. Dari mulai cara berpikir sebagai CEO (yang dinilai gagal), cara berpakaian, cara bekerja sama, hingga cara menjawab pertemanan dengan Seo Dal Mi.
"Sulit! Terima feedback itu sulit! Butuh kebesaran hati untuk mau menerima umpan balik yang membangun. Jika ego kita yang terkena, dipastikan key message tidak akan pernah tersampaikan. Dan siapa yang akan merugi? Yaaa kita sendiri," ungkapnya.
5. Lakukan usaha ekstra
Ada salah satu scene di mana Sro Dal Mi memberikan ucapan selamat kepada kakaknya, In Jae, karena berhasil mendapatkan proyek investasi dari Bank Jeonghan. Tetapi, ternyata Seo Dal Mi hanya menyindir dan berkata bahwa In Jae beruntung karena memiliki koneksi sehingga sangat mudah mendapatkan investor.
Sebagai bukti bahwa hal itu tidak benar. la menceritakan bagaimana usahanya membuka koneksi sendiri, mengirimkan proposal dan bahkan menindaklanjuti langsung ke investor. Dia melakukan yang terbaik. Bahkan hal itu dia lakukan ketika Seo Dal Mi tertidur.
"Semua orang yang mempunyai kesempatan yang sama, asal jeli dan bisa memanfaatkan peluang. Mengutip kata Han Ji Pyeong, cobalah belajar dari hasil seseorang. Jangan jadikan koneksi dan keberuntungan sebagai alasan. Hal ini sesuai dalam perjalanan karir kita," tulis Prita.