SuaraSumut.id - Sebanyak enam orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden banjir yang melanda Kota Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Hal tersebut dikatakan Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto, Jumat (4/12/2020).
Di mana 4 orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Selamat, dan dua orang ditemukan meninggal dunia akibat terseret air.
"Intinya kita masih terus mencari. Untuk data kita belum final, masih ada kemungkinan perkembangan. Kita masih kumpulkan data pastinya," katanya.
Baca Juga:Kakak Beradik Rela Bertahan dalam Kepungan Banjir, Alasannya Mengharukan
Banjir di Medan dilaporkan merendam 2.773 unit, 1.983 KK dan 5.965 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan dan 13 kelurahan.
Di Deli Serdang dilaporkan banjir merendam 500 rumah di Desa Tanjung Selamat. Banjir juga merendam 400 rumah di Desa Sejarahbaru, Kecamatan Delitua dengan ketinggian air mencapai 4-6 meter.
"Sedangkan di Kota Binjai, katanya, sebanyak 3.374 KK di 5 Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir," ujarnya.
Hujan dengan intesitas lebat yang terjadi mulai Kamis (3/12/2020) sore mengakibatkan meluapnya daerah aliran Sungai Bingai dan Mencirim.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta personel TNI-Polri dan Basarnas terus siaga dan mencari korban yang kemungkinan terseret air saat banjir.
Baca Juga:20 Titik Longsor di Jalur Medan-Berastagi, Lalu Lintas Lumpuh
"Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang," kata Edy.
Edy mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus.
"Untuk kesehatan, berobatnya di luar (lokasi khusus). Jadi disini dibuat tempatnya nyaman dan enak," pungkasnya.