SuaraSumut.id - Sebanyak 141 jiwa korban banjir di kompleks perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Deli Serdang, Sumut telah meninggalkan lokasi pengungsian.
Mereka memilih menetap di rumah keluarga atau pindah ke rumah yang baru.
Kepala Desa Tanjung Selamat, Nuraidi mengatakan saat ini ada 276 jiwa yang terbagi di dua lokasi pengungsian.
"Di SD 101486, ada 53 KK dengan 198 jiwa, dan di Arhanud ada 26 KK, 78 jiwa," katanya, Rabu (11/12/2020).
Baca Juga:Innalillahi, Apud Tewas Hanyut Terbawa Banjir Lebak
Kebanyakan korban banjir menempati perumahan itu bukan milik pribadi, melainkan kontrakan. Sehingga, kesulitan untuk mendata para korban bencana.
"Kami agak sulit bagaimana caranya. Karena sebagian dari mereka itu nyewa disitu. Jadi intinya, data yang masuk ke kami, hanya 8 KK Tanjung Selamat ini," ujarnya.
Saat ini masyarakat sudah menempati posko pengungsian selama 7 hari. Jika rumah mereka masih belum bisa di tempati akan diberi waktu tambahan selama 15 hari.
"Jika dari pemerintah itu menurut informasi saya dengar kan awalnya 7 hari. Kalau kondisi tidak memungkinkan untuk ditinggalkan, maka akan ditambah 15 hari," ucapnya.
Saat ini tim gabungan dari TNI, BPBD maupun masyarakat dan relawan masih membersihkan sisa lumpur yang memasuki area perumahan.
Baca Juga:Dua Hari Hilang Terseret Banjir, Santri di Lebak Ditemukan Meninggal Dunia
Lumpur setinggi lutut orang dewasa tersebut juga dibantu oleh alat berat dari Pemerintah Provinsi Sumut.