SuaraSumut.id - Peringatan hari wafat (haul) ke-97 tahun Tuan Guru Sekh Abdul Wahab Rokan Al- Khalidi An-Naqsyabandi ditiadakan.
Haul yang semula direncanakan pada 5 Januari 2021 di Desa Besilam, Langkat, Sumatera Utara, dibatalkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Dalam surat edaran 24 Desember, Tuan Guru Besilam Dr Zikmal menyebut, pembatalan terkait keputusan pemerintah melarang kerumuman di atas 200 orang di tengah pandemi corona.
"Kami mohon maaf atas pembatalan haul ke-97 tahun ini, karena kondisi pendemi yang semakin meluas," katanya, dilansir dari Antara, Senin (28/12/2020).
Baca Juga:Ekonom UII: Bereskan Kesehatan dan Ekonomi Dulu, Urusan Politik Belakangan
Menurut Zikmal, sulit untuk melaksanakan protokol kesehatan saat haul berlangsung. Pasalnya, desa Babussalam (Besilam), Langkat, tidak memiliki areal luas menampung puluhan ribu penziarah.
Haul Tuan Guru Babussalam, Syekh Abdul Wahab Rokan Al- Khalidi An-Naqsyabandi setiap tahun dilaksanakan. Puluhan ribu tamu datang dari berbagai daerah, termasuk dari Jawa, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan selatan Thailand.
Sekh Abdul Wahab Rokan wafat 27 Desember 1926 di Besilam pada umur 115 tahun. Ia merupakan seorang ulama ahli fikih, seorang sufi, dan mursyid Tarekat Naqsyabandiah.
Abdul Wahab Rokan menyebarkan Tarekat Naqsyabandiah Khalidiah ke seluruh Sumatera, Malaysia, dan Singapura, setelah mendapatkan ijazah langsung dari gurunya Sekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Abu Qubais, Mekkah.
Sepulang dari Mekkah, Sekh Abdul Wahab Rokan mendirikan membuka perkampungan dan rumah suluk di Besilam Langkat, pada 1883.
Baca Juga:Polisi Ringkus Pasien Covid dan Nakes Gay Mesum di Wisma Atlet
Hingga kini perkampungan dan makam Sekh Abdul Wahab Rokan ramai dikunjungi penziarah, termasuk pejabat-pejabat pemerintah pusat dan daerah.
Saat ini, Zikmal adalah Tuan Guru Babussalam ke-12 sejak Tuan Guru pertama Syekh Abdul Wahab Rokan. Zikmal sebelumnya dosen di Universiti Kebangsaan Malaysia.