Arab Saudi Cabut Larangan Penerbangan Internasional pada Maret 2021

Pada tanggal tersebut, Arab Saudi mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri dan kemudian kembali ke dalam negeri.

Chandra Iswinarno
Minggu, 10 Januari 2021 | 06:05 WIB
Arab Saudi Cabut Larangan Penerbangan Internasional pada Maret 2021
Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi, di tengah pandemi COVID-19. [Foto: ANTARA]

SuaraSumut.id - Arab Saudi akan mencabut larangan penerbangan internasional mulai Rabu 31 Maret 2021. Pada tanggal tersebut, Arab Saudi mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri dan kemudian kembali ke dalam negeri.

Dilansir dari Antara, Minggu (10/1/2021), pemerintah akan membuka semua bandar udara, darat dan pelabuhan pada tanggal yang sama.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan masuk di perbatasan laut, darat, dan udara sehingga akses transportasi dari luar negeri kembali dibuka, demikian laporan kantor berita resmi setempat pada Minggu (3/1).

Menurut seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri, warga asing dan pendatang lainnya diminta untuk tidak berada di Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara lain yang melaporkan wabah Covid-19 jenis baru selama 14 hari sebelum memasuki Arab Saudi.

Baca Juga:Geger Gelar Pemimpin Pembohong Jokowi dari Raja Salman, Begini Ceritanya

Otoritas di Arab Saudi pada 21 Desember 2020 menutup perbatasan dan memberhentikan sementara layanan penerbangan internasional komersial guna mencegah masuknya varian baru Covid-19. Larangan itu diperpanjang pada 28 Desember 2020 selama satu minggu.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyebut, pihaknya akan terus mengamati dan meninjau perkembangan terbaru seraya memperbolehkan warga asing dan maskapai penerbangan asing keluar dari Arab Saudi.

Saat larangan itu berlaku, distribusi barang dan jasa tetap berjalan normal.

Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, menutup perbatasannya untuk warga negara asing selama satu sampai dua pekan. Hal ini untuk mencegah penularan dua varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Baca Juga:Jokowi Disebut Dapat Gelar "Pemimpin Pembohong" dari Raja Salman, Benarkah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini