"Massal yang dimaksud, kita dapat menggaet orang-orang target vaksin prioritas seperti doker, koas, asisten nakes, tenaga penunjang medis misalnya supir ambulans dan tenaga kebersihan rumah sakit. Itu termasuk tapi mereka luput dari pendataan," ujarnya.
Untuk Provinsi Sumatera Utara, vaksinasi perdana ini sebagai pencanangan yang setelah ini diharapkan akan diikuti oleh kabupaten/kota lain di seluruh Sumut.
Apalagi, secara nasional telah lebih dulu dilaksanakan yang langsung dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kementerian Kesehatan, katanya, berharap ada peningkatan target vaksinasi kepada nakes di Sumut.
"Pada kegiatan pencanangan ini faskes yang terlibat ada delapan rumah sakit dan lima puskesmas di Kota Medan. Sumut di bawah naungan Satgas Covid-19, Ini launching sebenarnya. Dilakukan selama seminggu sampai tanggal 17 Februari," ujarnya.
Baca Juga:Pelaku Aborsi Ilegal Bekasi Tak Memiliki Kompetensi Tenaga Medis
Kendala vaksinasi terhadap nakes juga disebabkan masih adanya rasa ragu dan takut untuk melakukan penyuntikan vaksin. Padahal, MUI dan BPOM telah menyatakan vaksin aman dan halal.
Berdasarkan data yang ada, untuk wilayah Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) range gabungan antara yang tidak bisa dan yang masih meragukan ada sekitar 20-25 persen. Data tersebut merupakan angka general saat awal vaksin di minggu pertama.
"Untuk target dokter dan nakes di Sumut di tahap awal diambil dari data dari KPC PEN adalah 74.000-an. Perlu saya sampaikan jumlah nakes ini selalu berkembang (update). Mungkin setelah resosialisasi jumlah nakes yang telah divaksin sudah meningkat," tukasnya.
Kontributor : Muhlis
Baca Juga:Anak Buah Moeldoko Marah Gebrak Meja Kantor Gubernur Sulsel, Ini Sosoknya