SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 tidak minus (positif).
Namun, untuk mencapai hal tersebut perlu kerja sama dari semua pihak termasuk bupati dan wali kota.
Diketahui, pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi Sumut mengalami kontraksi signifikan. Pertumbuhan ekonomi Sumut mengalami kontraksi sejak kuartal I 2020 dan terus berlangsung hingga saat ini.
"Sesuai dengan instruksi Presiden, kuartal I harus pulih, minimal nol. Penyerapan APBD harus optimal dari kabupaten dan kota, termasuk juga provinsi," kata Edy, Kamis (11/2/2021).
Baca Juga:Mengapa Imlek Identik Warna Merah? Legenda Nian Jadi Alasannya
Pimpinan daerah diminta menggalakkan kegiatan padat karya termasuk pengelolaan dana desa agar perekonomian kembali bergairah di kabupaten/kota.
Selain itu, tingkat kepatuhan masyarakat terkait protokol kesehatan juga masih rendah, sehingga penyebaran Covid-19 masih cukup tinggi di Sumut. Per 10 Februari penambahan kasus di Sumut mencapai 224 kasus.
"Karena itu, agar pemulihan ekonomi dan kedisiplinan protokol kesehatan berjalan bupati dan walikota turun hingga ke tingkat desa dan RT, benar-benar optimalkan perangkat-perangkatnya," ujar Edy.
Untuk penanganan Covid-19 desa perlu menganggarkan 8% dari dana desa, sisanya digunakan untuk kesejahteraan rakyat dalam pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya.
"Konsepnya akan segera kita rumuskan. Kita akan segera panggil OPD terkait dan secepatnya membentuk konsepnya. Persiapannya hingga akhir bulan ini, jadi 1 Maret harus sudah start," tukasnya.
Baca Juga:Dipaksa Buka Jilbab dan Cadar, Pas Lihat Wajahnya Warga Malah Kaget