SuaraSumut.id - Seorang anggota polisi berinisial RS (57) menjadi sasaran amuk massa di Jalan H Anif Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, Minggu (14/2/2021) dini hari.
RS dihajar massa setelah sebelumnya diteriaki oleh seorang pria yang meminta pertolongan warga. Tanpa basa-basi, sejumlah orang yang berada di seputaran Jalan H Anif langsung menghajar RS yang saat itu memakai pakaian 'preman'.
Personel Polsek Percut Sei Tuan yang mendapat informasi adanya aksi amuk massa langsung turun ke lokasi kejadian dan mengamankan RS yang merupakan seorang anggota polisi yang bertugas di salah satu Polsek jajaran Polda Sumatera Utara (Sumut).
Akibat aksi pengeroyokan tersebut, RS mengalami luka lebam di bagian wajah, dan juga luka pendarahan di bagian pelipis.
Menurut informasi yang dihimpun, aksi pengeroyokan ini diduga dipicu oleh adanya kesalahpahaman saat transaksi jual beli sepeda motor antara RS dengan seorang pemuda berinisial JSS (23) yang menjual kendaraan roda dua jenis matic diduga tanpa dokumen lengkap.
Akibat kesalahpahaman itu, JSS yang merasa tersudutkan seketika berteriak minta tolong, yang memancing warga sekitar keluar dan menghajar RS hingga babak belur.
Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jan Piter Napitupulu ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id membenarkan kejadian tersebut.
Namun, ia tidak menjelaskan secara gamblang mengenai penyebab permasalahan hingga berujung aksi main hakim sendiri tersebut.
"Sudah selesai, kedua belah pihak sudah berdamai," ungkap Jan Piter kepada wartawan Minggu siang.
Dalam video perdamaian yang diterima wartawan, RSS dan JS sepakat untuk saling memaafkan.
"Terima kasih saya sudah minta maaf kepada bapak Simanjuntak dan bapak Simanjuntak juga sudah minta maaf kepada saya atas kesalahanpahaman kami dan tidak ada menuntut satu sama lain," kata JSS meminta maaf.
"Baiklah begitu juga saya menerima maaf Pak Hombing. Dan apabila ada kesalahan saya dalam perbuatan saya minta maaf. Dari sini kedepan kita tidak akan saling menuntut," jawab RS dengan kondisi wajah luka-luka.
Kontributor : M. Aribowo