SuaraSumut.id - Umat Muslim harus menahan diri dari perbuatan yang dapat membatalkan puasa Ramadhan. Namun, apakah berbohong dapat membuat kita batal puasa?
Dalam beberapa referensi, ada beberapa hal yang membatalkan puasa. Pertama, memasukkan sesuatu ke rongga baik rongga mulut, hidung maupun telinga hingga kemaluan. Hal ini juga termasuk makan dan minum dan berhubungan intim.
Kedua, keluarnya mani dengan sengaja, baik itu berhubungan badan maupun mansturbasi atau sengaja melihat hal pornografi. Jadi keluarnya mani karena mimpi tidak termasuk.
Ketiga, muntah dengan sengaja. Keempat, haid atau menstruasi dan nifas (kondisi pasca melahirkan). Kelima, Gila atau kehilangan kesadaran. Keenam murtad. Apabila seseorang tidak lagi percaya dengan Allah dan perintah-Nya, maka secara otomatis puasanya akan batal.
Baca Juga:Nekat Mudik ke Bali 6-17 Mei Akan Putar Balik, Tidak Boleh Masuk
Berbohong memang dikategorikan sebagai perbuatan dosa, namun hukum berbohong saat puasa tidak membatalkan puasa, tetapi merusak pahala puasa.
"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman," hadis riwayat Imam Bukhari.
Berbohong atau berdusta juga termasuk dalam lima perkara yang bisa menghapus pahala puasa seseorang.
"Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat," sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Anas RA.
Hukum berbohong saat puasa Ramadan tidak sampai membatalkan, tetapi mengurangi nilai dan pahala puasa.
Baca Juga:Edhy Prabowo Pakai Uang Suap untuk Beli Tanah hingga Sepeda Rp 227 Juta
Inilah orang yang disebut hanya mendapatkan lapar dan haus saja, namun tidak mendapatkan ridho dan karunia dari Allah dari puasanya.