SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution bergerak cepat dalam mengatasi persoalan banjir di Kota Medan. Selain tiga sungai, yakni Sungai Deli, Babura dan Bedera yang telah disetujui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II untuk segera dinormalisasi, perbaikan drainase yang mengalami pendangkalan dan penyempitan juga massif dilakukan.
Selain Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan yang setiap hari membersihkan drainase secara swakelola, seluruh kecamatan juga bergerak membersihkan drainase di wilayahnya masing-masing. Kolaborasi yang dilakukan telah berhasil menormalisasi drainase sepanjang 281 km dari 1.800 km total panjang drainase di Kota Medan. Gerak cepat ini dilakukan guna mendukung percepatan penanganan banjir yang merupakan salah satu program prioritas utama Bobby Nasution.
Meski demikian, Bobby mewarning agar normalisasi drainase yang dilakukan harus benar-benar efektif, sehingga mampu meminimalisir terjadinya banjir maupun genangan air di Kota Medan. Sebelum normalisasi drainase dilakukan, Bobby meminta terlebih dahulu diawali kajian teknis yang jelas dan terukur.
"Melalui kajian teknis yang dilakukan dengan sebaik mungkin, insya Allah normalisasi drainase yang dilakukan tidak akan sia-sia dan mampu mengatasi persoalan banjir maupun titik genangan air. Di samping itu juga mencegah agar anggaran yang digunakan untuk normalisasi tidak terbuang percuma," kata Bobby baru-baru ini.
Baca Juga:Spanyol Memimpin 2-0 atas Slovakia di Babak I
Warning Bobby langsung ditindaklanjuti Dinas PU Kota Medan. Akhir Juli normalisasi drainase akan dilaksanakan setelah proses tender selesai. Ada 59 paket senilai sekitar Rp 59 miliar yang digunakan untuk melakukan normalisasi drainase tersebar di 21 kecamatan di Kota Medan.
Kadis PU Zulfansyah Ali Saputra, pengerjaan 59 paket ini telah melalui kajian teknis dan sudah dievaluasi sejak tahun 2020.
"Dari 59 paket ini, panjang drainase yang akan dinormalisasi sekitar 40-60 km. Saya yakin sekali, normalisasi yang dilakukan ini mampu mengurangi 50-100 titik genangan air," katanya, Rabu (23/6).
Ia mengaku, ada sekitar 500 titik genangan air di Kota Medan. Namun, setelah dilakukannya normalisasi sepanjang 281 km, mampu mengurangi sebanyak 50 titik genangan air.
"Jadi, apabila normalisasi 59 paket dilakukan, titik genangan air akan berkurang 150 titik. Artinya, tinggal 350 titik genangan air yang akan kita atasai selanjutnya," ungkapnya.
Baca Juga:Pembunuh Wartawan Media Lokal Sumut Ditangkap!
Ia mengaku, pengerjaan drainase yang dilakukan untuk mengatasi 350 titik genangan air yang tersisa akan dilakukan kerja sama dengan Universitas Sumatera Utara (USU). Kerja sama ini, terangnya, melakukan kajian teknis dengan sebaik mungkin sehingga normalisasi yang dilakukan benar-benar efektif dan terukur untuk mengatasi genangan air.
Selama ini pengerjaan normalisasi drainase yang dilakukan tidak melalui kajian teknis. Kondisi itu, menyebabkan sejumlah drainase tidak terkoneksi.
"Akibatnya, air menjadi galau seperti yang diungkapkan Bapak Wali Kota. Inilah yang tidak kita inginkan lagi, sebelum normalisasi dilakukan harus melalui evaluasi dan kajian teknis yang baik," jelasnya.
Selain menunggu pengerjaan normalisasi 59 paket dilakukan, petugas secara swakelola terus melakukan pembersihan drainase setiap hari, terutama dirainase yang mengalami penyumbatan maupun menindaklanjuti apa yang dikeluhkan warga.