Ukur Saturasi Oksigen dan Mengetahui Kadar Oksigen Normal, Begini Caranya

Lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir membuat warga waspada untuk menghadapinya. Kebutuhan Oximeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah makin banyak.

Chandra Iswinarno
Kamis, 22 Juli 2021 | 18:19 WIB
Ukur Saturasi Oksigen dan Mengetahui Kadar Oksigen Normal, Begini Caranya
pulse oximeter di rumah (Freepik)

SuaraSumut.id - Lonjakan kasus Covid-19 di tanah air dalam beberapa waktu terakhir membuat warga semakin waspada untuk menghadapinya. Banyak cara yang dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak tertular Covid-19.

Salah satunya adalah mendeteksi lebih dini kadar oksigen dalam darah. Langkah itu lazim dilakukan petugas kesehatan untuk mengantisipasinya. Lantas muncul pertanyaan, berapa saturasi oksigen normal?

Berikut ini penjelasan saturasi oksigen lengkap dengan cara mengukur saturasi oksigen.

Menyadur dari situs Kemenkes (Kementerian Kesehatan), tanda maupun gejala umum terpapar virus Covid-19 yakni demam, sesak nafas, dan batuk. Untuk masa inkubasi sekitar 5-14 hari.

Baca Juga:Berapa Saturasi Oksigen Normal? Begini Panduannya

Diketahui, Covid-19 ini menyerang sistem pernapasan yang mana mengakibatkan para penderitanya sulit bernapas, sehingga tubuh pun kekurangan saturasi oksigen. Tubuh yang kurang oksigen ini akan membuat kondisi kesehatan memperburuk, bahkan dapat berujung kematian.

Nilai Saturasi Oksigen Normal

Diketahui nilai saturasi oksigen normal berada pada nilai 95 persen hingga 100 persen. Jika nilai saturasi oksigen berada di bawah 85 persen, itu artinya tubuh perlu memperoleh oksigen cukup serta penanganan medis.

Sedangkan jika nilai saturasi oksigen berada di bawah 70 persen, itu artinya sudah dalam kondisi membahayakan dan memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

Perlu diketahui, nilai denyut nadi normal pada orang dewasa berada pada angka antara 60 hingga 100 denyut (per menit). Jadi, umumnya jika detak jantung lebih rendah saat dalam kondisi normal itu tandanya fungsi jantung serta kebugaran berada dalam kondisi lebih baik.

Baca Juga:Saturasi Oksigen Normal Berapa? Ini Penjelasan dan Cara Mengukur Saturasi Oksigen

Cara mengetahui saturasi oksigen  normal atau tidak di dalam darah yakni dapat menggunakan oximeter. Dengan mengetahui saturasi oksigen, maka penderita covid-19 tahu kapan membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.

Pengertian Oximeter

Oximater ini merupakan alat ukur saturasi oksigen dalam darah tanpa menggunakan jarum suntik. Alat ini juga berfungsi untuk mengukur jumlah denyut nadi (per menit).

Dalam oximeter, saturasi oksigen merupakan persentase dari jumlah oksigen dalam darah dibandingkan jumlah maksimal yang mampu dibawanya.

Cara Menggunakan Oximeter

Bagi penderita Covid-19 yang membutuhkan bantuan oximeter untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah, simak berikut ini cara menggunakan oximeter yang super mudah.

  1. Pastikan alat dalam kondisi bersih dan steril alat sebelum maupun sesudah digunakan
  2. Nyalakan unit menggunakan dengan tombol daya
  3. Jika tidak menyala, coba periksa baterainya
  4. Sebelum memasang oximeter, istirahatkan terlebih dulu tubuh agar rileks
  5. Jepit oximeter pada ujung jari, lalu tunggu sampai angka yang muncul berhenti berubah

Manfaat Oximeter

  1. Memantau saturasi oksigen dengan mudah
  2. Mendeteksi gangguan pernafasan sedari dini
  3. Mewaspadai jika saturasi oksigen turun
  4. Memberi tanda jika perlu oksigen tambahan
  5. Tidak memberikan rasa sakit

Beberapa tanda yang perlu diperhatikan untuk mengetahui jika saturasi oksigen turun yaitu: warna bibir, wajah dan kuku kebiruan, sesak nafas, nyeri dada, batuk memburuk, gelisah, serta denyut nadi cepat.

Jika merasakan beberapa gejala tersebut, coba untuk mengaplikasikan beberapa cara ini agar dapat meningkatkan saturasi oksigen. Adapun caranya sebagai berikut:

  1. Buka jendela agar ada udara segar masuk atau bisa keluar rumah menghirup udara segar
  2. Meletekan tanaman hias dalam ruangan
  3. Latihan pernafasan
  4. Namun, jika saturasi pernafasan terus memburuk, sebaiknya langsung menghubungi pihak medis untuk
  5. mendapatkan penanganan lebih lanjut.

REKOMENDASI

News

Terkini