SuaraSumut.id - Dua siswa asal Sumatera Utara menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana, Selasa (17/8/2021).
Keduanya adalah Rifaldy Prayoga dan Ardelia Muthia Zahwa. Mereka merupakan putra dan putri terbaik dari Sumatera Utara yang lolos dari serangkaian tes untuk bisa menjadi anggota Paskibraka Nasional.
Tak heran juga mereka bisa menjadi perwakilan dari Sumatera Utara. Pasalnya, dari penuturan orangtuanya mereka memang sejak SD sudah mengikuti kegiatan Paskibra.
Yudha, ayah dari Rifaldi Prayoga mengaku, anaknya memang aktif dalam kegiatan di sekolahnya. Mulai dari SD, SMP Harapan I dan SMA Syafiatul Amaliyah.
Baca Juga:Hari Kemerdekaan RI ke-76, 158 Warga Binaa Lapas IIB Singaraja Terima Remisi
"Sejak SD sudah ditunjuk untuk Paskibra sekolahan. SMP juga ekstrakulikuler yang diambil Paskibra," kata Yudha, kepada SuaraSumut.id.
Ia mengaku, pada 2019 anaknya meraih prestasi pada perlombaan Paskibra yang digelar di SMA 1 Medan.
"Alhamdulilah tahun 2019 anak saya ikut perlombaan Paskibra dan juara umum," ungkapnya.
Bahkan menjadi Paskibraka di Istana Negara sudah menjadi keinginan pemuda yang akrab disapa Yoga tersebut. Sebagai orangtua, Yudha ikut senang dan gembira juga bangga atas raihan anaknya.
"Kita sebagai orang tuanya ya mendukung dan mensupport kegiatan positif anak-anak kita. Sebagai orangtua merasa senang dan banggalah melihat anak bisa sampai nasional," paparnya.
Baca Juga:PPKM Kota Semarang Turun Level, Wali Kota Sebut Peluang Pembelajaran Tatap Muka Dibuka
"Cita-citanya ingin jadi militer. Memang dia sudah menggariskan mungkin dari Paskibra bisa capai cita-citanya itu. Mudah-mudahan kita doakan dia bisa mencapai cita-citanya itu," tandas Yudha.
Di sekolah Rifaldy Prayoga dikenal sebagai sosok anak yang baik, sopan dan nilai akademik yang bagus.
"Alhamdulilah anaknya memang punya potensi selain atitudenya bagus, sopan santunnya juga bagus, akademik juga baik, prestasi di bidang organisasi juga baik. Memang baiklah saya bilang," kata Dahliana, Kepala Sekolah SMA Syafiatul Amaliyah.
Di sekolah Rifaldy merupakan Wakil Ketua Osis I. Saat seleksi dari tingkat kota ia berhasil menjadi yang tebaik. Ditahap provinsi juga manjadi salah satu yang terbaik.
"Ada tujuh yang dikirim, tersisa dua, yang lanjut si Faldy. Kemarin kita ikut antar ke bandara. Saat pulang kita akan lakukan penyambutan," papar Dahliana.
Ia mengatakan, pihak sekolah akan menyiapkan reward untuk mengapresiasi keberhasilan Rifaldy Prayoga.
Rasa bangga juga diutarakan oleh Nurmala Santy, ibu dari Ardelia Muthia Zahwa. Keberhasilan pembawa baki bendera itu tak lepas dari motivasi yang diberikan sang ibu.
"Alhamdulikah Ardelia sampai ke tingkat nasional. Memang selalu saya motivasi agar bisa jadi Paskibra ditingkat nasional. Saya yakinkan dia, harus rajin dan bisa, pasti mampu, " kata Nurmala.
Ardelia Muthia Zahwa juga sejak SD sudah sering ikuti kegiatan Paskibra. Bakat Ardelia ternyata dari ibundanya yang juga seorang Paskibra.
"Dari keluarga kebetulan saya Paskibraka Sumatera Utara tahun 1996 utusan dari Kabupaten Simalungun," ungkapnya.
Anak ketiga dari empat bersaudara itu memiliki cita-cita ingin masuk IPDN. Nurmala berharap anaknya dapat meraih cita-citanya.
"Harapan saya buat Ardelia, harus lebih giat dan rajin belajar. TUnjukkan dan tingkatkan prestasi jalan masih panjang," tandasnya.
Kontributor : Budi warsito