SuaraSumut.id - Banjir merendam tujuh desa di Kecamatan Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Banjir diakibatkan tingginya curah hujan yang mengguyur sejak Rabu (18/8/2021). Akibatnya, Sungai Batal Natal meluap.
Tujuh desa yang terendam banjir, yaitu Desa Patiluban Mudik, Belimbing, Bonda Kase, Patiluban Hilir, dan Desa Sikarakara IV Kecamatan Natal dan Kelurahan Tapus dan Desa Perbatasan Kecamatan Lingga Bayu.
"Tingginya curah hujan mengakibatkan Sungai Batang Natal meluap dan menggenangi perumahan penduduk. Jalan nasional lintas Simpang Gambir-Natal juga sempat tidak bisa dilalui kenderaan roda dua dan empat karena tingginya debit air," kata Camat Natal, Riflan, melansir Antara, Kamis (19/8/2021).
Ia mengatakan, puncak banjir sendiri terjadi sekitar pukul 22.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB
Baca Juga:Komplotan Perampok Internasional Ditangkap di Batam, Dikenal Sadis Saat Beraksi
"Tadi malam tinggi air mencapai 1 meter sehingga jalur Simpang - Gambir - Natal tidak bisa dilewati oleh kenderaan roda dua dan empat. Alhamdulillah, pagi ini air sudah mulai surut, dan kenderaan juga sudah bisa lewat," ujarnya.
Pihaknya belum bisa mendata secara penuh terkait kerugian akibat banjir. Pasalnya, banjir di lokasi belum surut sepenuhnya.
"Saat ini kepala desa sedang mendata di wilayah masing-masing terkait kerugian warga. Namun, kami pastikan belum ada korban jiwa maupun luka ringan sampai saat ini situasi kondusif aman dan terkendali,” kata Camat.
Ia mengaku, masyarakat di sana masih bisa bertahan hidup dengan kebutuhan pokok di rumah masing-masing. Namun, pihak Muspika saat ini sedang berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan yang ada di wilayah itu.
"Posko kesehatan juga sudah didirikan, persiapan obat-obatan juga sudah lengkap dari Puskesmas Patiluban Mudik," ujar Riflan.
Baca Juga:Bertabur Busana, 6 Beda Gaya Lesti Kejora di Rangkaian Acara Pernikahan
Selain di Kecamatan Natal, dua desa yakni Desa Parbatasan dan Kelurahan Tapus juga turut terdampak banjir akibat luapan sungai Batang Natal pada Rabu malam itu.
Di Desa Parbatasan misalnya ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter. Tingginya genangan air tersebut membuat warga terpaksa naik ke atas plafon rumah untuk menghindari genangan air dan menyelamatkan harta benda mereka.
Camat Lingga Bayu, Kamal Khan yang dikonfirmasi menyebutkan kondisi air di lokasi saat ini sudah surut.
"Daerah itu memang sudah langganan banjir. Kondisi air saat ini juga sudah surut," tukasnya.