Gaya Menteri Nadiem Makarim Tinjau PTM Terbatas di Medan

belajar secara online atau daring tidak baik untuk pelajar.

Suhardiman
Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:22 WIB
Gaya Menteri Nadiem Makarim Tinjau PTM Terbatas di Medan
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat meninjau PTM di Medan [ANTARA]

SuaraSumut.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda, Selasa (26/10/2021).

Nadiem yang mengenakan kaus hitam bertuliskan "Merdeka Belajar" tampak mengunjungi sejumlah kelas dan bergialog bersama sejumlah guru da murid yang mengikuti PTM.

Nadiem tampak didampingi oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Dirinya berharap agar PTM tetap berjalan.

Nadiem menilai, belajar secara online atau daring tidak baik untuk pelajar. Apalagi sudah lebih dari satu tahun PTM ditiadakan.

Baca Juga:Mensesneg Era SBY Sudi Silalahi Wafat, AHY: Beliau Senior Yang Mengayomi

"Dampaknya bisa permanen, bisa menciptakan. Jika tidak berhentikan secepat mungkin, dengan aman, ini bisa menciptakan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum pernah selama ini," kata Nadiem melansir Antara.

Nadiem mengapresiasi capaian 47 persen sekolah di provinsi tersebut yang telah melaksanakan PTM hingga saat ini.

"Ini saya apresiasi, dan layak menjadi contoh daerah lain. Banyak daerah yang belum mencapai angka itu. Tapi tentunya masih dapat ditingkatkan, terutama jenjang PAUD dan SD," katanya.

Setelah melakukan peninjauan kelas, Nadiem bertemu dengan perwakilan orang tua murid di Auditorium Bung Karno yang ada di Sekolah Sultan Iskandar Muda.

Pendiri Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda, Sofyan Tan menceritakan perkembangan sekolah yang didirikannya sejak awal sampai hari ini.

Baca Juga:Hilang Tiga Hari, Remaja Terseret Arus di Tanjunguncang Ditemukan Meninggal

"Sekolah ini berdiri 25 Agustus 1997, mulai beroperasi 1998," katanya.

Ia mengaku, awalnya sekolah itu hanya memiliki 11 ruangan. Namun, kini sudah menjadi 101 ruangan.

"Jumlah siswanya dulu 171, saat ini sudah 3.456. Guru dari 150 orang menjadi 205. Sedangkan jumlah anak asuh di awal 17 orang, saat ini sudah 5.380," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini