SuaraSumut.id - Konsumsi bawang merah masyarakat di Kabupaten Aceh Utara, dinilai cukup tinggi, namun produksinya dinilai rendah.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi, melansir Antara, Selasa (22/2/2022).
"Konsumsi bawang merah cukup tinggi mencapai 1.729,6 ton, namun produksinya rendah, yakni 56 ton per tahun," katanya.
Erwandi mengaku, angka konsumsi itu berdasarkan data BPS, dengan rata-rata konsumsi bawang merah sebanyak 0,537 ons per orang per minggu. Sedangkan jumlah penduduk di Aceh Utara mengonsumsi bawang merah mencapai 619.407 jiwa.
Baca Juga:Heboh Mawar AFI Diduga Ungkap Isu Perselingkuhan Suami dengan Baby Sitter-nya
"Jika diakumulasikan dalam setahun 52 minggu, maka totalnya 1.729,6 ton per tahun," kata Erwandi.
Dengan produksi hanya 56 ton per tahun, kata Erwandi, produksi bawang merah tingkat lokal sejauh ini belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi bawang merah masyarakat.
Ia menilai, Aceh Utara memiliki potensi pengembangan bawang merah dengan memiliki faktor pendukung seperti luas kebun atau ladang yang mencapai puluhan ribu hektare.
"Potensi itu belum tergarap maksimal. Hasil produksi bawang merah di Aceh Utara semuanya untuk konsumsi, sehingga tidak adanya penangkaran untuk menghasilkan benih atau bibit baru," tukasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bawang merah tersebut harus didatangkan dari Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan bahkan Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:Proliga 2022: Jakarta Elektrik PLN Jaga Asa Lolos ke Final Four