Jerit Pedagang Daging Sapi di Medan: Harga Terus Naik, Pembeli Sepi

Kondisi ini diperparah dengan sepinya pembeli.

Suhardiman
Rabu, 02 Maret 2022 | 15:02 WIB
Jerit Pedagang Daging Sapi di Medan: Harga Terus Naik, Pembeli Sepi
Seorang pedagang sapi di Pusat Pasar Medan sedang memotong daging sapi. [Suara.com/M.Aribowo]

"Pembeli udah mulai mengeluh (naik harga daging," kata salah seorang pedagang bernama Andi.

Ia menjelaskan, omzet penjualan daging sudah mengalami penurunan.

"Dibarengi dengan stok yang terbatas, per harinya setengah ekor. Sebelumnya mau sampai dua ekor (sapi). Kalau stok daging bisa dipenuhi, mungkin harga bisa lebih stabil," tandasnya.

Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin menerangkan, harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Medan belakangan ini memang mengalami kenaikan.

Baca Juga:Apple Hingga Boeing Ancam Hengkang dari Rusia Pasca Operasi Militer di Ukraina

Ia menilai, pemicu naiknya harga daging sapi terkait dengan naiknya harga sapi indukan di Australia.

"Pemicunya kalau saya amati ini memang dari harga sapi indukan di Australia yang belakangan naik," kata Gunawan.

Dari hasil pengamatannya di lapangan, harga jual sapi setelah digemukan di Indonesia itu harganya tidak terlalu jauh dengan harga sapi saat dibeli.

Tetapi perusahaan penggemukan sapi mendapatkan keuntungan itu dari bobot sapi yang bertambah.

"Jadi kalau dibeli dari Australia bobotnya 150 kiloan, maka setelah digemukan bobotnya menjadi sekitar lebih dari 350 kilo," imbuhnya.

Baca Juga:Nobar Persib Vs Persija Berujung Tawuran, Polisi Amankan Puluhan Bobotoh dan The Jakmania

"Tentunya ada penambahan biaya penggemukan lagi. Maka berdasarkan harga sapi yang mencapai 62 hingga 64 ribu per kilonya itu bisa menciptakan harga daging sapi sekitar Rp 110 hingga 120 ribuan perkilo," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini